Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semua Kita Pasti Menyesal, So What Gitu Lho!

5 April 2020   09:35 Diperbarui: 5 April 2020   09:46 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Alhamdulillah adalah kata terbaik, doa terbaik, puji-pujian terbaik untuk kita semua, sebagai manusia yang lemah meski diberi kekuatan, yang lalai walau diajari taqwa. Allahumma shaliala muhammad wala alihi muhammad adalah selawat terbaik untuk mengurangi penyesalan kita. Terima kasihbya Allah  terima kasih ya rasulullah. Semoga pembaca selalu sehat, sejahtera dan bahagia selalu.

Mengapa menyesal?

Bapak moyang kita adalah nabi Adam as. Adam dari bahasa Arab. Bentuk tunggal yang berarti menyesal. Dalam bentuk kata kerja adalah nadama berarti menyesali atau menyesalkan. Sementara dalam bentuk jamak adalah nadimin yang berarti orang-orang yang menyesal.

Mengapa Adam menyesal? Dalam episode awal hidupnya bapak moyang manusia membuat kesalahan berjemaah dengan istrinya Hawa. Mereka berdua memakan buah larangan Allah yakni kholdi. Oleh iblis Hawa dibujuk untuk membujuk suaminya bahwa mengapa Allah melarang kalian memakan buah kholdi karena Allah tidak senang kalian kekal di dalam surga. Jika kalian memakan buah kholdi maka kalian akan kekal di dalam surga. Sebagai makhluk lemah yang Allah buat dari rusuk nabi Adam, Hawa tergoda oleh bujukan iblis. Sehingga trrjadilah pelanggaran terhadap perintah Allah yakni memakan buah larangan Allah.

Konsekuensi dari melanggar larangan Allah adalah mereka diusir dari surga. Termasuk iblis juga diusir dari surga. Kenapa iblis diusir dari surga juga karena tidak mau mentaati perintah Allah. Beda dengan Adam dan istrinya yakni mengabaikan larangan Allah. Iblis diusir karena tidak sujud kepada nabi Adam karena kesombongannya. Saya dibuat dari api sememtara Adan dari tanah.

Siapa saja yang  menyesal? 

Siapa saja yang menyesal? Maka jawaban terhadap pertanyaan ini adalah semua orang.. semua  manusia. Orang baik menyeaal. Oramg jahat apalagi. Mengapa orang baik menyesal? Karena mestinya lebih baik lagi karena nanti nalasan kebaikan itu akan beda. Beda karena kurang banyak amalan, beda karena kurang sempurnanya amalan dan beda karena tidak menjalani amalan dengan lebih lama dan lebih jauh lagi.

Orang jahat jelas menyesal? Mengapa ? Karena tidak ada balasan terhadap kejahatan kechali kejahatan juga. Balasan terhadapkejahatan adalah kejahatan yang lebih banyak. Karena itu maka pelaku kejahatan akan menderita lebih banyak dari kejahatannya? Kok begitu? Iya karena kesusahan dineraka jauh lebih susah dibanding kesusahan di dunia ini.

Tips untuk mengurangi penyesalan

Menyesal itu karena kurang yakin, kurang ikhlas, kurang ilmu, kurang sempurna, kurang sungguh-sungguh, lurang sabar dan sebagainya. Maka tips mengurangi penyesalan itu adalah swbagai berikut.

Pertama, banyak-banyak silaturahim kepada sesama manusia. Silaturahim itu adalah menjumpai manusia untuk mengajak berbuat baik, mengajak bersyukur kepada Alah. Jikapun dia tidak memgikuti ajakan kita tetap Allah senang. Karena suatu saat mereka yang kita datangi itu akan jadi orang baik dan dia akan memberi pahala jariah kepada kita. Itu akan mengurangi penyesalan kita.

Kedua, kita menyesal karena kurang ilmu. Karena ilmu yang kurang kita akan berbuat tidak beflandasan ilmu yang memadai itu bisa jadi penyebab penyesalan kita. Jadi ilmu wajib dicari terutama terutama ilmu agama dan ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan selama di dunia ini.

Ketiga,  kita menyesal karena sedikitnya ibadah, zikir dan doa kita. Ibadah yang kurang banyak, kurang ikhlas adalah sumber penyesalan. Zikir yang kurang dalam jumlah dan dalam kesungguhan juga penyebab penyesalan kita. Mengucapkan kata "subhanallah, alhamdulillah, laihailallah, allahuakbar, lahaulawala kuwata illabillah" lebih bermakna dari dunia ini dan segala isinya. 

Kurang berdoa juga menjadikan kita menyesal. Mengapa? Karena inti ibadah itu adalah doa. Jadi kita mesti banyak berdoa. Berapa banyak doa kita lakukan dengan mengiba kepada Allah? Atau kita hanya basa basi saja berdoa? Sudahkah kita bersoa minta ampun secara sungguh-sunghuh karena kita banyak sekali berbuat doaa, entah karena lisan kita, fikir kita, anggota badan kita atau buruk sangka kita.

Keempat, kita menyesal karena 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun