Pertama, banyak-banyak silaturahim kepada sesama manusia. Silaturahim itu adalah menjumpai manusia untuk mengajak berbuat baik, mengajak bersyukur kepada Alah. Jikapun dia tidak memgikuti ajakan kita tetap Allah senang. Karena suatu saat mereka yang kita datangi itu akan jadi orang baik dan dia akan memberi pahala jariah kepada kita. Itu akan mengurangi penyesalan kita.
Kedua, kita menyesal karena kurang ilmu. Karena ilmu yang kurang kita akan berbuat tidak beflandasan ilmu yang memadai itu bisa jadi penyebab penyesalan kita. Jadi ilmu wajib dicari terutama terutama ilmu agama dan ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan selama di dunia ini.
Ketiga, Â kita menyesal karena sedikitnya ibadah, zikir dan doa kita. Ibadah yang kurang banyak, kurang ikhlas adalah sumber penyesalan. Zikir yang kurang dalam jumlah dan dalam kesungguhan juga penyebab penyesalan kita. Mengucapkan kata "subhanallah, alhamdulillah, laihailallah, allahuakbar, lahaulawala kuwata illabillah" lebih bermakna dari dunia ini dan segala isinya.Â
Kurang berdoa juga menjadikan kita menyesal. Mengapa? Karena inti ibadah itu adalah doa. Jadi kita mesti banyak berdoa. Berapa banyak doa kita lakukan dengan mengiba kepada Allah? Atau kita hanya basa basi saja berdoa? Sudahkah kita bersoa minta ampun secara sungguh-sunghuh karena kita banyak sekali berbuat doaa, entah karena lisan kita, fikir kita, anggota badan kita atau buruk sangka kita.
Keempat, kita menyesal karenaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H