Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jika Saja Umat Menghayati dan Mengamalkan Al Fatihah

5 April 2020   07:40 Diperbarui: 5 April 2020   11:48 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Sungguh, sepantasnya kita selalu mengucapkan alhamdulillah apa jua keadaan kita..Lagi senang atau lagi susah tetaplah bersyukur kepada pencipta kita, Allah swt. 

Begitu juga, sepantasnyalah kita berselawat kepada nabi sebagai rasa terima kasih kita kepada nabi Muhammad saw karena berkah perjuangan beliau kita jadi bertauhid, jadi pandai dan jadi bahagia dan sejahtera. 

Manusia di manapun berada akan selalu dalam dua ujian hidup, yakni kesusahan dan kesenangan. Kita kebanyakan susah jika diuji kesusahan, tetapi lupa diri ketika diuji kesenangan. Selain itu, kita cenderung tidak lulus jika diuji kesusahan, dan jarang lulus jika diuji  dengan kesenangan. Ada gak yang lulus? Ada tetapi sedikit. Siapa mereka itu? Mereka itu adalah para nabi dan rosul serta orang-orang yang ikhlas.

Indikator lulus ujian

Lulus ujian itu hanya Allah yang tahu. Tetapi dalam alquran ada indikator apakah kita lulus ujiam atau tidak. Semua ayat alquran itu Allah letakkan kesimpulannya pada surat-surat pendek yalni pada juz 30 yakni mulai dari An-Naba (berita besar) sampai An-Nas (manusia). 

Tetapi swluruh isi surat-surat pendek itu Allah letakkan pada alfatiha. Alfatiha itu bermakna pembuka. Pembuka alquran dan pembuka segala rahasia, pembuka segala pedoman, pembuka segala urusan manusia.

Manusia di dunia ini diberi musibah agar mereka mendekati Allah, karena Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. Sayangnya orang orang yang sesat dan tidak mendapat petunjuk akan bertambah sesat dan bertambah jauh dari Allah.

Alfatiha ini memberi tahu kita bahwa supaya kita tidak sesat maka selalulah puji Allah, ingat Allah, zikir pada Allah. Bacalah alfatiha setiap waktu, minimal bismillah. Mulailah semua langkah, semua hajat, semua kerja, semua fikir dengan bismillah. 

Maka sebagai indikator apakah kita lulus ujian adalah kita akan makin sabar, makin yakin pada Allah, makin baik, makin tenang, makin diberi petunjuk, makin tidak galau dan tidak gagal fokus. 

Jika kita gagal dalam ujian maka indikatornya adalah kita makin galau, kita makin sesat, makin tidak tenang, makin salah, makim tidak mau mendengar pendapat orang, makin tidak bijak, dan semua akan nampak salah di mata orang banyak. Apalagi jika nampak butuk di mata orang baik.

Apa kandungan alfatiha?

Alfatiha merupakan ayat suci alquran, wahyu Allah yang tidak pernah diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya. Alfatiha semakin diulang-ulang semakin membuat pembacanya tenang  hatinya, yakin hatinya, benar apa-apa yang dijalani dalam.hidupnya.

Mengapa? Karena empat ayat pertama adalah sebaik-baik pujian kepada Allah, pemilik seluruh apa yang ada di langit dan di bumi. Dengan membaca bismillah kita memberi tahu bahwa kita ikhlas karena Allah. Dengan membaca alfatiha kita meyakini bahwa Allah akan selalu melindungi dan menjamin kita. 

Dengan membaca alhamdulillah kita sedang memuji Yang Paling pantas diberi pujian. Dengan membaca alhamdulillah insya allah akan ditanamkan kepada kita sifat yang Allah benci, yakni sombong. Karena aallahlah pengatur seluruh alam, termasuk alam virus.

Dengan membaca malikiyaumiddiin kita sedang menanamkan keyakinan bahwa Allahlah yanh maha pembalas. Tidak di dunia ini akan dibalas sempurna di akhirat kelak.

Dengan membaca "iyyaka nakbudu waiyyaka nasta'iin" kita sedang memantapkan keyakinan bahwa Allahlah paling baik zat yang wajib kita sembah. Dia pula tempat kita meminta pertolongan.

Dengan membaca ",ihdinashirothalmustaqim" kita sedang meminta permintaan yang terbaik. Yakni jalan yang istiqomah  jalan yang lurus. Dengan meminta permintaan yang terbaik akan dengan sendirinya kita diberi yang lain. Jalan yang terbaik itu ada kriterianya.

Dengan membaca "shirothallazi naan'amtaalaihim" kita memberikan kriteria kepada Allah bahwa jalan hidup kita mesti jalan para nabi dan rasulNya. 

Dengan membaca "ghairilmaghdhu bialaihim waladhdholliin" kita memberi tahu Allah kriteia jalan yang istiqomah itu adalah jalan yang tidak dimurkai Allah dan bukan juga jalan mereka yanh sesat.

Selanjutnya, jika dalam shalat berjemaah dan ada acara membaca alfatiha berjemaah kita lalu mengaaminkan imam atau pemimpin majlis taklim bersamaan dengan malaikat, maka doa kita akan dikabulkan oleh Allah swt.

Menghayati dan mengamalkan alfatiha

Menghayati alfatiha adalah keniscayaan demikian juga mengamalkannya. Melalui tulisan ini saya sedang mengajak diri saya dan pembaca semua untuk menghayati dan mengamalkan alfatiha ini. 

Alfatiha pada khususnya dan alquran pada umumnya bukan milik orang islam saja tetapi dia adalah milik semua manusia. Mengapa? Karena alquran dan nabinya Muhammad diturunkan untuk seluruh manusia dan jin. 

Dengan membaca kita memahami lalu menghayati alquran. Alfatiha mengajarkan.kita untuk selalu memulai apa saja dengan menyandarkan diri pada Allah. Alfatiha mengajarkan kepada kita selalulah menhingat dan memuji Allah. Selalulah membenarkan.yakin kita bahwa Allah yang membalas amal ibadah kita, tetapi kita juga jangan lupa membalas kebaikan orang lain minimal dengan berkata bajk dan mendoakan yang bersangkutan. 

Sebagai tanda kita menghayati dan mengamalkan alquran adalah bahwa kita selalu meminta jalan yang istiqomah. Jalan seperti apa? Yakni jalannya para nabi dan rasul. Jalannya nabi Muhammad saw. Jalannya para wali-wali Allah. 

Jalan yang istiqomah adalah jalan mereka yang Allah beri nikmat bukan jalan mereka yanh dimukai Allah dan bukan juga jalan mereka yang sesat.

Akhirnya, menghayati dan mengamalkan alfatiha dimulai dengan membersihkan jiwa kita, melalui jalan membersihkan anggota wudhuk dan badan kita. Membersihkan jika kita adalah sifat kehati-hatian dalam berkata dan bertindak. Yakin kita mesti henar, hati kita juga demikian.

Palembang, 5.4.2020

Alfakir,

Supli Effendi Rahim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun