Jika kekayaan menghasilkan manusia yang bermata dua yakni bisa memperbaiki lingkungan tetapi bisa juga merusak lingkungan. Maka kemiskinan juga serupa. Kemiskinan bisa mengurangi kerusakan lingkungan tetapi ternyata bisa merusak lingkungan.
Kemiskinan ternyata menjadi penyebab tidak berdayanya manusia sehingga tidak mampu memperbaiki lingkungan. Sampah berserakan, air limbah tak terkelola dengan baik, berak sembarangan, lingkungan jadi kumuh. Itu semua karena kemiskinan.
Rusak dan tercemarnya lingkungan terjadi akibat kemiskinan dapat dilihat di negara-negara seperti India, Indonesia, Pakistan, Miyanmar dan negara-negara Afrika. Â Buang air besar sembarangan terjadi di negara-negara miskin seperti India dan Indonesia. Demikian juga akibat kemiskinan penduduk membakar lahan sehingga terjadi kerusakan lahan dan polusi udara.
PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN
Pendidikan mestinya dirancang sebagai mesin pencetak manusia yang peduli dan punya wawasan lingkungan. Â Hanya kritik tajam sering dikemukakan oleh masyarakat luas bahwa ternyata pendidikan di negara kita dari tingkatan sekolah rendah sampai ke perguruan tinggi tidak banyak yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan.Â
Banyak yang menyalahkan kurikulum, ada juga yang menyalahkan porsi praktek yang lebih sedikit dibanding teori. Ada juga yang menyalahkan guru dan dosen yang tidak memberikan contoh tentang kepedulian kepada lingkungan.
Kritik membangun dari masyarakat yang menganggap rendah sistem pendidikan kita harus diakui dan diterima dengan lapang dada. Perbaikan mesti diarahkan kepada capaian mata pelajaran dan atau mata kuliah di sekolah dan perguruan tinggi kita.Â
Selama ini mata pelajaran dan atau mata kuliah diarahkan agar murid atau mahasiswa dapat mengetahui pengelolaan lingkungan. Mestinya, capaian mata kuliah diarahkan kepada menjadikan murid dan atau mahasiswa mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Untuk mendukung keberhasilan dan pencapaian mata pelajaran atau mata kuliah menjadikan murid  dan/atau mahasiswa mampu mengelola lingkungan diperlukan kelengkapan dan iklim pembelajaran yang memadai. Praktek pengelolaan sampah 4R mesti ada di setiap sekolah atau kampus.
PENDEKATAN TERPADU
Pendekatan terpadu dalam pengelolaan lingkungan hidup itu mestinya merupakan keterpaduan antara pendekatan manajemen proaktif dan manajemen reaktif. Manajemen proaktif dilakukan sebelum terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Sementara manajemen reaktif dilakukan sesudah terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan.