Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... profesional -

Sejak 2007 terus menerus mengembangkan sistem pendidikan dan pengajaran menggunakan ICT terpadu (weblog), rumah panen hujan serta model pengelolaan limbah domestik dengan teknologi rawa buatan. Saat ini anggota partai mengajak ke syurganya Allah, pensyarah dan peneliti; Ketua Lembaga Penelitian Universitas Palembang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Allah Mencintai Kita?

13 Desember 2012   10:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:44 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Mendapatkan cinta dari manusia perlu gabungan dari usaha sungguh-sungguh dan doa. Demikian juga untuk mendapatkan cinta dari zat pencipta kita - Allah swt. Selain kita perlu membanggakanNya di mana saja kita berada, kita juga perlu menjaga sifat-sifat syukur, zikir, fikir akhirat, sabar dan tawakal padaNya. Sungguh beruntung jika kita dicintai raja dunia, apalagi jika kita dicintai oleh raja dunia akhirat.  Apa itu mungkin? Apakah kita kita yang harus memulai mencintai Allah? Atau kita memang sudah dicintai Allah sejak lama?

Jika Allah mencintai kita maka ada sejumlah tanda-tanda yang harus kita cek apakah itu ada pada diri kita. Jika belum ada tanda-tanda berikut maka kita harus berusaha dengan sekuat tenaga dan segala daya upaya dan pengorbanan supaya Allah mencintai kita. Ya Allah hamba ini tak pantas Engkau cintai, tetapi hamba ingin selalu mencintaiMu. Karena sadar atau tidak, hamba berasal dariMu, hanya bisa berbuat karenaMu dan hidup dan mati hamba hanya akan menujuMu.

Ciri pertama. Allah akan menjaga kita dari dunia.

Bila Allah mencintai kiya sebagai seorang hamba maka Allah akan menjaga diri kita, Allah jaga kita dari dunia yang melalaikan kita, Allah jaga kita dari dosa yang akan menghancurkan kehidupan kita. Maka dalam setiap detik perjalanan waktu berjumpa dan berdialog dengan Allah lah yang seharusnya menjadi tujuan kita. Bukan dunia apalagi hanya sekadar kepuasan sesaat. Nabi bersabda:

“Sesungguhnya Allah akan menjaga hambaNya yang beriman - dan Dia mencintaiNya- seperti kalian menjaga makanan dan minuman orang sakit (di antara) kalian, karena kalian takut pada (kematian)nya.”(HR. Al Hakim, Ibnu Abi ’Ashim dan Al Baihaqi).

Allah juga berfirman dalam QS. Al An’am 44:

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami-pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am 44)

Ciri Kedua.  DijadikanNya kita Shaleh

Ketika Allah mencintai kita sebagai seorang hamba maka Allah akan memberikan kekuatan kepada kita untuk menjadi hamba yang shalih, Allah mudahkan kita untuk berbuat kebaikan, maka ibarat perjalanan keshalihan akan muncul dalam diri kita  setahap demi setahap, maka ketika kita telah menemukan titik awal keshalehan, jangan hanya berhenti di situ, tapi tetaplah berjuang untuk meingkatkan keshalehan kita lebih baik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun