Pak Jokowi kurang memperhatikan apa yang sudah dilakukan oleh SBY. SBY sudah memberi pondasi yang bagus dalam sektor kesehatan dan pendidikan tidak sebatas kartu. Akan lebih baik jika issue kesehatan selain berobat gratis itu ada masalah obat murah, bantuan rumah sakit, pendirian puskesmas dan rumah sakit di daerah terpencil, kesahatan ibu dan anak, bagaimana cara menurunkan angka kematian ibu dan anak, bagaimana masalah sanitasi di rumah penduduk miskin, bagaimana masalah obat import, bagaimana masalah halal haramnya suatu obat, bagiamana masalah pendidikan dan komersialisasi pendidikan yang menjadi jadi diperguruan tinggi. Sangat disayangkan kedua capres tidak ada yang bahas hal itu, fokusnya hanya BOCOR VS kartu.
Pernyataan penutup
Kalimat penutup Prabowo sangat elegan, terarah dan jelas serta menyebut sebagian besar pekerja menengah kebawah seperti petani, nelayan, buruh outsourcing termasuk untuk disabilitas dan meminta dukungan untuk bisa menjadi RI -1, sangat elegan, menarik simpati dan bahkan menurut tim Jokowi memuji "Retorika" Prabowo lebih bagus ketimbang Jokowi.
Sementara itu, Jokowi kurang pintar menyampaikan pernyataan penutup, padahal kalimat ini harusnya dijadikan rangkuman isi debat dan program kerjanya. Tidak salah jika tim Jokowi harus mengajari Jokowi cara bepidato lebih baik lagi termasuk teknik menyusun kalimat agar enak didengar dan MAMPU menarik simpati dari masyarakat pendengar.
Secara keseluruhan, baik Prabowo maupun Jokowi cukup bagus dalam bedebat, karena sudah terbuka, terlihat cair dan tidak tegang serta ada suasana persaudaraan sesama bangsa indonesia. Semoga debat selanjutnya makin bagus dan semoga pemimpin indonesia siapapun itu, bisa mengangkat ekonomi rakyat indonesia, menjadi tuan di negeri sendiri dan menjadi negara yang makmur yang berkeadilan dan adil yang berkemakmuran. Kita mengharapkan pada debat-debat berikutnya akan kita temukan hal-hal yang makin menarik dan banyak pelajaran baru bagi bangsa ini.
Tulisan ini saya modifikasi dari jejakcandra.blogspot.com (terima kasih).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H