Tetapi karena diminta memilih tenpat kursus bahasa Inggeris, M Amin meminta pihak manajemen Kentucky project untuk kursus di Kentucky University. Di sana dia menjumpai teman kursus semasa di palembang Sumsel Indonesia. M Amin kursus di sana selama 1 bulan. Â M Amin sempat kaget ketika tes bahasa Inggeris di Kentucky itu. Kenapa? Karena soalnya lumayan banyak. Soalnya menurut M Amin ada 200 buah. Multiple choice ada 5 pilihan. Biasanya hanya 4 pilihan. M Amin sempat pasrah walau keringatnya bak "biji jagung" keluar dari pori-pori kulitnya karena sulitnya minta ampun. Dia pesimis untuk lulus. Setelah diumumkan nilai M Amin hanya 487. Pada hal sebelum berangkat nilai TOEFL M Amin adalah 510.
Menurut Prof Huduck yang mengasuh kursus itu nilai M Amin itu cukup baik. M Amin bergurau kepada Sekretaris program di Kentucky Lin. "Lin, orang Amerika biasa bilang "take it easy" jika ada masalah. Orang Indonesia bilang "tiket sini". What does it mean, Amin. One ticke for me to go back to my country. Hehe. Â Diam diam pihak Kentucky project sudah mengirim berkas M Amin untuk mengikuti program Master degree bidang pertanian di Bolling Green University di Western Kentucky.Â
M Amin beruntung bisa ke USA karena ada Kentucky project dalam rangka peningkatan kualitas dosen untuk dosen dosen se Sumatera dan kalimantan Barat. Waktu itu umur M Amin 40 tahun. Jadi pihak pengelola project tidak mau "gambling" karena ada contoh Pak Bonar asal Kalimantan Barat  tidak memperoleh apa apa karena habis waktu untuk kursus bahasa Inggeris di Colorado. Bonar pulang ke Indonesia tanpa memperoleh Master degree. Menurut M Amin jarak kota Lexinton dengan Bolling Green sekitar 300 km. M Amin beruntung ada teman Sairi Sagiman asal Pontianak. Setelah itu datang Pak Yasmin Wiralaga dari UNSRI dan pak Rusli dari Universitas Jambi. Di sini kelihatan bahwa M Amin memang cerdas terbukti dia bisa tamat bersamaan waktu dengan Sairi pada hal beliau sudah duluan satu semester daripada M. Amin.
M Amin memilih program master tanpa tesis demikian juga teman-temannya yang lain termasuk Ali Yasmin, Sairi, Rusli dll. Setiap malam sabtu M Amin ditelepon oleh Rusdi Saul, pembimbing M Amin waktu di S1. Beliau sakit ginjal. Rusdi kuliah di Lexinton di Kentucky University. Menurut RM Saleh yang kala itu mengambil program Doktor, Rusdi sempat mengumpulkan barang barang miliknya karena ingin pulang ke tanah Air. Rusdi sempat "down" dengan sakitnya kala itu.Â
Ketika dapat khabar itu M Amin menelpon Rusdi dan menanyakan alasan Rusdi untuk pulang ke tanah air. M Amin "menyetujui" keinginan Rusdi itu asal dirinya juga pulang. Tapi M Amin mengingatkan Rusdi bahwa kita sudah setahun bersusah payah di USA. Kalau bisa kita bertahan dulu. Sabar. Rusdi men saran M Amin tersebut. Sampailah keduanya menamatkan studi Master degree, Rusdi di University of Kentucky, M Amin di Bolling Green University di Western Kentucky. M Amin dan Rusdi pulang bersama ke tanah air.
To be continued
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H