Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Empuk Beduit Tak Sembahyang Dikde Begune

29 Agustus 2021   04:24 Diperbarui: 29 Agustus 2021   06:54 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Suatu nasehat agama disampaikan dengan sopan tepai mengena. Itulah budaya rejung seni suara penuh nasehat asal Sumsel dan Bengkulu. Dinyanyikan dengan gitar tunggal lagu itu syarat nasehat bagi pendengar.

Empuk beduit dan bepangkat tinggi

Biasanya orang Sumsel dan Bengkulu yang terpanfang karena dua hal yakni beduit dan bepangkat tinggi. Mereka yang berpunya atau beduit itu adalah mereka yang memilih profesi sebagai pengusaha. Sedangkan mereka yang bepangkat tinggi adalah melalui pendidikan lalu berkarier di pemerintahan. 

Namun penilaian masyarakat melayu asal Sumsel dan Bengkulu tidak maksimal jika mereka yang kaya dan berpangkat itu tidak sembahyang atau solat. Solat itu menjadi penting dalam masyarakat melayu Sumsel dan Bengkulu. Di mata mereka harta dan pangkat penting tapi lebih penting lagi di atas segalanya adalah solat.

Puncak kekaguman

Masyarakat Sumsel dan Bengkulu kagum pada mereka yang kaya dan berpangkat tinggi tetapi mereka harus taat. Rezeki mereka harus halal dan halal itu saja tidak cukup tetapi harus punya akhlak nulia. Akhlak mulia saja belum cukup tetapi mesti solat. Sehingga masyarakat akan mengagumi seseorang atau kelompok orang dengan syarat mereka itu tak tinggal solat. Bagimasyarakat melayu asal Sumsel dan Bengkulu dunia ini hanya sementara tetapi ada alam sesudah mati yang lebih lama dan itu sangat ditentukan oleh amalan solat bukan yang lain.

Dikde sembahyang meski kaya dan berpangkat tinggi akan menjatuhkan nilai mereka dalam pandangan masyarakat melayu asal Sumsel dan Bengkulu. Kaya dan Pangkat tinggi akan jadi buah bibir asalkan mereka solat. Tetapi mereka yang kayavdan pangkat tinggi itu akan dikutuk dan dibemci jika tak solat.

Meski penilaian kebaikan seseorang itu adalah urusan Allah tetapi masyarakat melayu Sumsel dan Bengkulu merasa penting untuk menilai orang lain dalam masyakat melayu itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Masyaraoat melayu di kedua daerah itu termasuk peduli.Ini juga bentuk apresiasi sosial.

Dimonitor oleh masyarakat

Siapa saja masuk ke wilayah masyarakat Bengkulu dan sumsel maka secara otomatis masuk dalam daftar penilai masyarakat. Masyarakat melayu di kedua daerah itu sangat peduli karena sifat sayang mereka. Bapak atau ibuk ini beduit dan bepangkat tinggi tapinsayang tak sembahyang. Ini ungkapan masyarakat melayu asal Sumsel atau Bengkulu kepada saja yang mereka tahu.

Demikian juga jika ada yang bepangkat dan beduit lalu mereka itu solat. Masyarakat Bengkulu dan Sumsel akan memuji mereka yang beduit dan bepangkat tinggi itu sebagai manusia keren, hebat, salut dan sebagainya. Siang malam mereka akan jadi objek pujian. Sebaliknya jika tidak solat walau kaya dan pangkat tinggi akan jadi buah jibit masyarakat melayu asal Bengkulu dan Sumsel. Dan itu mereka abadikan dalam rejung, nyanyian tradisional asal kedua daerah itu. Empuklah beduit dan bepangkat tinggi dikde sembahyang dikde begune. Walau kaya dan berpangkatbtingui tapi tak solat tak ada gunanya.

Jayalah kita semua.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun