Mohon tunggu...
Supli EffendiRahim
Supli EffendiRahim Mohon Tunggu... Penulis - pemerhati lingkungan dan kesehatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin jadi orang baik di mata Allah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semua dalam Kehidupan Kita Terjadi Atas Berkat Rahmat Allah

19 Agustus 2021   03:36 Diperbarui: 19 Agustus 2021   06:49 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah, 

Saya teringat suatu saat menjadi petugas upacara penaikan bendera bulanan di kantor trmpat saya bertugas pertama kali. Saya belum begitu lama pulang dari menjalankan tugas belajar di luar negeri tepatnya di Inggeris selama 5 tahun. Alhamdulillah saya memperoleh tugas membaca pembacaan teks pembukaan UUD 1945.

Membaca luar kepala

Pembukaan itu saya hafalkan ternyata saya bisa hafal di luar kepala mungkin karena umur belum begitu tua yakni awal 30an tahun. Pembukaan itu diimulai dengan kata "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa". Pada alinea ketiga saya melanjutkan pembacaan pembukaan UUD 1945 itu yang berbunyi "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa". Kalimat ini berkesan sampai saya dewasa menjelang tua sekarang ini.

Jalan hidup saya semua berkat rahmat Allah

Saya dilahirkan dari keluarga miskin tapi kayasemangat. Ayah saya seorang petani dan tukang kayu tapi ringan tangan dalam menolong keluarga atau orang lain serta suka memberi apayang dia ada. 

Punya sifat peduli pada orang lain, ramah. Dia yatim piatu sejak kecil. Ibu saya punya sifat yang mirip  dengan ayah. Bahkan pada waktu menikah dia tidak meminta maskawin berupa materi tetapi cukup membaca 100 kali "qulhu" atau surat al-ikhlas dalam alquran sebanyak 100 kali dan itupun bisa meminta pertolongan dari jemaah aqad nikah yang hadir.

Saya bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tanjung Baru Air Nipis Bengkulu Selatan Bengkulu. Setelah itu diminta ayah bersolah di SMPN Manna dan SMAN Manna. Sekarang adalah SMPN 1 Bengkulu Selatan dan SMAN 1 Bengkulu Selatan. Sewaktu sekolah di kedua sekolah itu saya pernah jadi juara 1 di kelas dan di sekolah.

Hadiah ayah berupa sepeda buatan Inggeris adalah pelengkap dari motivasi kakek saya bahwa saya suatu saat akan sekolah ke Inggeris ketika dia selalu mengatakan pada saya "Li, nanti kalau kamu sudah besar kamu ke Inggeris. 

Di sana kamu akan mikul tas naik tinggi". Rupanya mikultas itu adalah fakultas di Universitas. Dan itu betul terjadi bahwa saya berkuliah di salah fakultas pada Universitas Cranfield. Bidang saya adalah pengelolaan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun