Kami tertawa bersama jika ingat masa itu. Itu bukti kepolosan kami berteman dan bertetangga. Bedanya Syarif punya motor yang lebih baru dari saya. Syarif juga anak pegawau negeri sementara saya adalah anak seorang petani.
Pisangnya berbuah 2 kali
Setelah ngobrol cukup lama, Syarif mengajak saya ke belakang rumahnya yang besar di asri di areal yang tidak jauh dari hotel tempat saya menginap. Saya dan istri menginap di the Zuri hotel. Rupanya hotel bisa dilihat dari rumah Syarif.Â
Pisang yang ditunjukkan kepada saya itu ternyata berbuah kedua kali. Pertama sudah ditebang. Lalu sekarang berbuah lagi. Saya memgagumi fenomena ini. Ini bukti bahwa Allah maha kuasa bebas untuk melakukan apa saja yang diluar nalar manusia.
Yang biasa itu adalah pisang berbuah 1 kali. Tapi kali ini berbuah 2 kali. Dalam pertemuan kali ini saya tersentak bahwa kami yang sudah beradadiujung waktu dipertemukan kembali oleh Allah setelah hampir 40 tahun terpisah. Itu jauh lebih penting dari fenomema pisang berbuah 2 kali. Syarif dan saya sekarang sudah jadi kakek dari cucu-cucu kami. Semoga bisa bertemu kembali.
Jayalah kita semua.
u.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H