Bismillah,
Selawat tahrim selalu didengungkan oleh masjid dekat rumah di mana penulis tinggal. Trpatnya di komplek Bukit Sejahtera Palembang. Â Banyak hal yang menyebabkan selawat tahrim menyentuh qalbu penulis. Pertama, selawat tahrim menandai akan segera sahur. Kedua, selawat tahrim akan segera magrib. Ketiga, selawat tahrim menandai segera akan azan subuh. Tulisan ini mengungkapkan perasaan hati ketika mendengar selawat tahrim.
Rindu Rasulullah
Ketika selawat tahrim didengarkan penulis merasa melankolis tentang rasulullah. Tanpa diberitahu apa artinya penulis merasakan getaran di jiwa ketika mendengar kalimat demi kalimat di didengungkan di mana saja dan kapan saja. Pertama kali mendengar selawat tahrim adalah di RRI Palembang. Kala itu sejak tahun 1970 an setiap menjelang azan magrib RRI Palembang mengumandangkan selawat tahrim.
Lirik Selawat Tahrim
Ash-shalaatu was-salaamu 'alaiyk
Yaa imaamal mujaahidiin yaa Rasuulallaah
Ash-shalaatu was-salaamu 'alaaik
Yaa naashiral hudaa yaa khayra khalqillaah
Ash-shalaatu was-salaamu 'alaaik
Yaa naashiral haqqi yaa Rasuulallaah
Ash-shalaatu was-salaamu 'alaaik
Yaa Man asraa bikal muhayminu laylan nilta maa nilta wal-anaamu niyaamu
Wa taqaddamta lish-shalaati fashallaa kulu man fis-samaai wa antal imaamu
Wa ilal muntahaa rufi'ta kariiman
Wa ilal muntahaa rufi'ta kariiman wa sai'tan nidaa 'alaykas salaam
Yaa kariimal akhlaaq yaa Rasuulallaah
Shallallaahu 'alayka wa 'alaa 'aalika wa ashhaabika ajma'iin.
Arinya.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik
Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu
Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu
Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi
Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur
Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu
dan engkau menjadi imam
Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemulianmu
dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu
Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah
Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu.
Menangis lagi dan lagi
Kenapa penulis menangis mendengarkan selawatbtahrim. Banyak alasan mengapa itu terjadi. Pertama, penulis merasa kecil sekali ketika mendengar selawat ini karena seorangbrasulullah adalah kekasih Allah, doanya diijabah dan seluruh langit dan bumi Allah ciptakan karena Allah mau menciptakan nur Muhammad.Â
Kedua, rasulullah itu adalah manusia terbesar sepanjang sejarah kehidupan manusia. Dia paling menderita, dan yang selalu ingat adalah umatnya bulan keluarganya.Â
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H