Bismillah,
Alhamdulillah, penulis mempunyai banyak mahasiswa yang sedang belajar di S2 dan S3 di Universitas Kader Bangsa Palembang Sumatera Selatan. Demikian juga mereka yang kuliah di PPsKM STIK Bina Husada Palembang dan MAP Stisipol Palembang Sumatera Selatan. Kebanyakan mereka adalah pejabat publik pada bidang masing-masing.
Jabatan publik
Jabatan publik itu berkisar dari yang sangat rendah sampai sangat tinggi di sektor pelayanan publik. Ada mahasiswa saya yang jadi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ada yang menjadi kepala klinik, kepala puskesmas, direktur Rumah Sakit, hingga menjadi pegawai negeri atau ASN biasa. Demikian juga ada yang menjadi kepala unit terkecil di perusahaan swasta maupun di unit pelayanan di pemerintahan.
Jika kalian saat ini atau saat yang akan datang melayani masyarakat, mengelola dana masyarakat dsb maka itu yang saya sebut dengan pejabat publik, pelayanan publik. Apalagi jika kalian menjadi kepala wilayah, kepala daerah, kepala negara, dll.Â
Semua merupakan pejabat publik yang akan diminta pertangungan jawabatan akuntabilitas. Akuntabilitas ini tidak saja bertanggung jawab kepada manusia tetapi kepada Allah swt, pencipta kita.
Pedomani tujuan pendirian negara
Saya tidak pernah bosan untuk mengingatkan kepada para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di program magister Administrasi publik maupun di program Magister Kesehatan Masyarakat. Kalian mesti hafal di luar kepada apa saja tujuan pendirian negara kita yang tercantum di pembukaan Undang-undang Dasar tahun 1945.
Pertama, melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia. Kedua, mencerdaskan kehidupan berbangsa.Ketiga, memajukan kesejahteraan umum. Keempat, ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi.
Kalian harus mencamkan dengan sungguh-sungguh kesemua tujuan negara tersebut. Demikian juga walaupun kalian tidak menjadi pejabat publik tetapi hanya menjadi rakyat biasa maka tetap keempat tujuan negara tersebut harus dihafalkan dan dijadikan jiwa dalam menjalani hidup sebagai warga NKRI.
Manfaatkan peluang dengan baik
Kepada mereka saya memberikan nasehat agar bekerja dengan baik sesuai denga jiwa dan semangat yang tercantum di pembukaan UUD 1945 maupun di dalam Pancasila.
Jadilah pejabat publik yang menyayangi rakyat Indonesia, jadilah pejabat publik yang menyayangi tanah tumpah darah Indonesia dan jadilah pejabat publik yang ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Pejabat publik mesti sebanyak-banyaknya berusaha dan berdoa demi kemajuan bangsa sendiri dan tanah air sendiri. Tidak mengutamakan golongan dan kelompok serta keluarga sendiri.
Menjadi pejabat publik mesti menjadikan sila ketuhanan Yang Maha Esa menjadi ruh pengabdian kepada negara dan bangsa. Bahwa apa saja yang dilakukan mesti didasarkan atas keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Esa melihat kita. Dia selalu mencatat sepak terjang kita. DisuruhNya para malaikat mencatat kebaikan dan keburukan kita dengan sistem pencatan yang canggih. Tidak satupun yang luput dari perekaman. Tidak satupun yang tanpa akan dibalas.
Semua disumpah
Semua pejabat publik diwajibkan untuk mengucapkan sumpah di bawah kitab suci masing-masing agama yang dianut. Untuk yang beragama islam menggunakan narasi "dwmu Allah saya bersumpah". Ini suatu narasi yanh tidak ringan untuk dipertanggungjawabkan jika tidak diikuti dengan penghayatan yang cukup. Tetapi jika dijalani dengan baik akan memperoleh pertolongan yang luar biasa dari Allah swt. Karena Allah swt Maha baik, maha penolong  siapa saja yang ingin menolong negara, publik dan manusia lain dan bahkan menolong lestarinya lingkungan.Â
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H