Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Makin Nyata bahwa Alquran Itu Mukjizat Nabi Muhammad SAW

15 April 2023   20:26 Diperbarui: 15 April 2023   20:28 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,


Ketika nabi yang buta huruf diberi mukjizat alquran. Banyak aspek ilmiah yang pada awalnya dianggap dongeng terbukti benar. Perkara langit dan bumi. Perkara kiamat. Tak ada yang tidak terbukti

Dalam Islam, Nabi Muhammad dianggap sebagai nabi terakhir dan dianggap menerima wahyu dari Allah melalui kitab suci Al-Quran. Saat Nabi Muhammad pertama kali menerima wahyu, ia memang tidak bisa membaca dan menulis, sehingga ia ditolong oleh Allah untuk menghafal dan memahami ayat-ayat Al-Quran.

Al-Quran memuat banyak informasi tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk perkara langit dan bumi serta kiamat. Banyak dari informasi yang terkandung di dalam Al-Quran sekarang telah terbukti benar oleh ilmu pengetahuan modern.

Misalnya, Al-Quran telah memuat informasi tentang pembentukan alam semesta dan proses terjadinya bumi dan planet lainnya. Hal ini sekarang telah dibuktikan oleh astronomi modern dan ilmu pengetahuan lainnya.

Al-Quran juga memuat informasi tentang kiamat dan tanda-tandanya, seperti kemunculan Dajjal dan Ya'juj dan Ma'juj. Meskipun beberapa tanda-tanda ini dianggap sebagai simbolisme dan alegori, beberapa di antaranya juga telah terbukti benar oleh peristiwa sejarah dan fenomena alam.

Namun, penting untuk diingat bahwa Al-Quran tidak selalu memberikan informasi yang spesifik dan rinci tentang aspek-aspek tertentu. Sebagai contoh, meskipun Al-Quran menyebutkan tentang pembentukan alam semesta, namun tidak ada deskripsi rinci tentang bagaimana proses tersebut terjadi.

Pada akhirnya, sains dan agama adalah dua bidang yang berbeda dan saling melengkapi. Informasi yang terkandung di dalam agama dapat memberikan pandangan dan makna yang berbeda tentang kehidupan dan alam semesta, sementara sains memberikan pemahaman yang lebih rinci dan terperinci tentang bagaimana alam semesta bekerja.

Banyak tantangan Allah melalui alquran agar manusia membuktikannya

Al-Quran memang mengandung banyak tantangan dan ajakan untuk memperhatikan ciptaan Allah dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran. Salah satu contohnya adalah ayat yang menyatakan:

"Katakanlah: 'Jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dengan Al-Quran ini, mereka tidak akan dapat membuatnya, sekalipun mereka saling membantu." (QS Al-Isra [17]: 88)

Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Quran adalah kitab suci yang luar biasa dan tidak dapat dibuat oleh manusia atau jin. Ajakan ini dapat dilihat sebagai tantangan yang ditawarkan oleh Allah untuk membuktikan kebenaran Al-Quran dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang ciptaan-Nya.

Namun, penting untuk diingat bahwa tantangan ini bukanlah ajakan untuk meragukan keberadaan Allah atau kebenaran agama Islam. Sebaliknya, ajakan untuk memperhatikan ciptaan Allah dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran dapat membantu manusia untuk mengembangkan pemikiran dan pengetahuan mereka, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang lebih bermakna.

Silakan kalian menembus langit dan bumi

Kalimat "Silakan kalian menembus langit dan bumi" tidak ditemukan secara langsung dalam Al-Quran. Namun, Al-Quran memuat ayat yang menunjukkan kekuasaan Allah dalam menciptakan alam semesta dan mengatur segala sesuatu di dalamnya. Beberapa contoh ayat tersebut adalah:

"Allah-lah yang menjadikan langit dan bumi dengan hak dan kebenaran. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang beriman." (QS Al-Jathiya [45]: 13)

"Dan Allah telah menjadikan bagi kamu dari rumah-rumahmu suatu ketenangan. Dan Dia telah menjadikan untuk kamu dari kulit binatang hewan tempat tinggal yang kamu anggap ringan pada saat kamu berpindah-pindah di antara tempat tinggalmu yang lain dan dari bulu-bulu bulu domba, bulu-bulu unta, dan bulu-bulu kambing, barang-barang keperluan dan perhiasan untuk beberapa waktu (yang dihabiskan) sehingga berakhirlah waktu yang telah ditentukan. (QS An-Nahl [16]: 80).

Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan penuh dalam menciptakan dan mengatur alam semesta, termasuk langit dan bumi, serta memberikan berbagai nikmat dan keperluan bagi manusia. Namun, ajakan untuk menembus langit dan bumi mungkin bukan ajakan yang harus diambil secara harfiah, namun dapat diartikan sebagai ajakan untuk terus mengembangkan pengetahuan dan teknologi manusia, sejalan dengan perkembangan zaman.

Langit dan bumi tadinya berpadu

Kalimat "Langit dan bumi tadinya berpadu" atau "Keduanya dahulu adalah satu kesatuan" tidak terdapat secara langsung dalam Al-Quran. Namun, Al-Quran menyebutkan tentang penciptaan langit dan bumi sebagai suatu karya besar dari Allah SWT. Allah menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya dengan kekuasaan-Nya yang tiada tanding, seperti yang tercantum dalam beberapa ayat Al-Quran, misalnya:

"Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at, maka apakah kamu tidak memperhatikan?" (QS As-Sajdah [32]: 4)

Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa langit dan bumi diciptakan secara terpisah, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat dan saling mempengaruhi. Allah menciptakan langit dan bumi dengan kekuasaan-Nya yang Maha Besar dan menunjukkan keajaiban-keajaiban di dalamnya bagi manusia untuk memperoleh pengetahuan dan ketaqwaan yang lebih dalam kepada-Nya.

Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun