Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Anak Asal Lubuk Langkap Bengkulu Selatan

31 Maret 2023   17:31 Diperbarui: 31 Maret 2023   17:32 2001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama bekerja di kota, Ahmad juga bertemu dengan seorang wanita yang kemudian menjadi pasangan hidupnya. Wanita itu bernama Nisa, dan ia juga seorang pekerja di bidang teknologi. Ahmad dan Nisa saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah setelah beberapa tahun berpacaran.

Ahmad dan Nisa menikah di kota dan memutuskan untuk tinggal bersama di sebuah apartemen kecil. Mereka berusaha untuk saling mendukung dalam pekerjaan dan juga dalam kehidupan pribadi mereka. Keduanya terus berusaha untuk belajar dan berkembang di bidang teknologi, serta terus mengejar impian dan tujuan hidup mereka.

Meskipun hidup di kota memiliki kelebihan dan kemudahan, Ahmad dan Nisa tetap merindukan kehidupan di kampung Lubuk Langkap. Mereka seringkali berkunjung ke kampung untuk mengunjungi keluarga dan teman-teman Ahmad. Mereka juga berusaha untuk memperkenalkan kehidupan di kota kepada keluarga dan teman-teman mereka di kampung.

Ahmad dan Nisa merasa bersyukur karena telah mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bekerja di kota, serta menemukan pasangan hidup yang saling mendukung dan mencintai. Mereka berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitar mereka dan menginspirasi orang lain untuk mengembangkan diri dan meraih impian mereka.

Pulang ke desa

Setelah beberapa tahun bekerja dan menikah di kota, Ahmad dan Nisa merasa semakin merindukan kehidupan di desa. Mereka ingin kembali ke kampung halaman dan memulai kehidupan baru di sana. Ahmad dan Nisa menyadari bahwa kehidupan di desa memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang tidak bisa mereka temukan di kota.

Setelah berdiskusi dan mempersiapkan segala sesuatunya, Ahmad dan Nisa akhirnya memutuskan untuk pindah kembali ke kampung Lubuk Langkap. Mereka membeli sebuah rumah kecil di desa dan mulai menata kembali kehidupan mereka di sana.

Meskipun kembali ke desa, Ahmad dan Nisa tidak berhenti berkarya dan berkembang. Ahmad memulai usaha kecil-kecilan di desa, seperti membuka warung makanan dan toko kecil. Sedangkan Nisa membuka usaha jasa desain dan konsultan teknologi dari rumah.

Ahmad dan Nisa juga berusaha untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di desa. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Ahmad juga berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang teknologi kepada masyarakat di desa, agar mereka dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dan menghadapi perubahan zaman.

Meskipun kembali ke desa, Ahmad dan Nisa tidak merasa terisolasi atau tertinggal. Mereka masih terus mengikuti perkembangan teknologi dan kehidupan di luar desa, dan berusaha untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut untuk memajukan kehidupan di desa. Ahmad dan Nisa merasa bahwa kembali ke desa adalah keputusan yang tepat dan memberikan kebahagiaan dan kepuasan yang luar biasa.

Cerita ini fiksi belaka

Jayalah kita semua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun