Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tips Menghindarkan Perilaku Sombong dan Membanggakan Diri

24 Maret 2023   07:56 Diperbarui: 24 Maret 2023   09:54 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Puasa yang sedang kita jalani salah satu tujuannya adalah agar kita menjadi orang yang taqwa pada Allah. Contoh orang taqwa adalah nabi Muhammad saw. Orang taqwa itu tak sombong dan menyombongkan diri. Tulisan ini mengupas seputar kesombongan diri dan tips menghilangkannya.

Karena berbagai alasan

Orang mungkin menjadi sombong dan membanggakan diri karena berbagai alasan, seperti perasaan tidak aman, keinginan untuk diakui atau dihormati, atau karena pengalaman kesuksesan yang membuat mereka merasa lebih unggul daripada orang lain.

Namun, puasa dapat berperan dalam menyadarkan orang sombong dan membanggakan diri karena beberapa alasan. Pertama, puasa dapat membantu seseorang untuk merenung dan mengintrospeksi diri, sehingga ia dapat memahami bahwa kesuksesan atau keberhasilan yang ia miliki bukanlah semata-mata karena usahanya sendiri, tetapi juga karena berkat Tuhan dan dukungan dari orang lain.

Kedua, puasa juga dapat membantu seseorang untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang kurang beruntung atau miskin, yang mungkin tidak memiliki akses yang sama terhadap makanan atau kebutuhan dasar lainnya. Hal ini dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih rendah hati dan berempati terhadap orang lain.

Ketiga, puasa juga dapat membantu seseorang untuk mengatasi kebiasaan sombong dan membanggakan diri, karena seseorang harus bersikap rendah hati dan merendahkan diri sendiri ketika berpuasa. Dengan mengikuti puasa, seseorang dapat mempraktikkan kerendahan hati dan kepatuhan kepada Tuhan, sehingga dapat membantu mengurangi sikap sombong dan membanggakan diri.

Namun, penting untuk diingat bahwa puasa hanya merupakan salah satu cara untuk menyadarkan orang sombong dan membanggakan diri. Selain puasa, seseorang juga dapat menggunakan berbagai cara lain, seperti meditasi, doa, atau melakukan kegiatan sosial untuk membantu mengurangi sikap sombong dan membanggakan diri.


Siapa contoh orang sombong?

Dalam Alquran, terdapat beberapa contoh orang sombong dan membanggakan diri yang tak boleh dicontoh karena sikap mereka dianggap buruk dan menyesatkan. Berikut ini adalah contoh-contoh tersebut:

1.    Fir'aun: adalah seorang pemimpin yang sombong dan membanggakan diri dalam Alquran. Dia memandang dirinya sebagai tuhan dan menindas bangsa-bangsa lain, termasuk bangsa Israel. Fir'aun dan kekayaannya serta kekuasaannya di dunia menjadi alat untuk menyombongkan diri, tetapi pada akhirnya dia dihukum oleh Allah dengan azab yang pedih.

 2.   Qarun:  adalah seorang yang kaya raya dalam Alquran, tetapi ia sombong dan membanggakan diri atas kekayaannya. Ia berpikir bahwa kekayaannya membuatnya lebih unggul daripada orang lain, dan hal ini mengakibatkan kesombongannya membuatnya berakhir dalam kehancuran.

3.    Abu Lahab:  adalah paman Nabi Muhammad SAW yang menentang dan memusuhi dakwah beliau. Dia sombong dan membanggakan diri dengan keyakinan bahwa dia lebih baik dari Nabi Muhammad SAW dan dakwahnya. Namun, ia dinyatakan dalam Alquran sebagai orang yang akan masuk neraka karena perbuatan dan kesombongannya.

Dalam tiga contoh ini, ketiganya sombong dan membanggakan diri karena kekayaan, kekuasaan, dan keturunan mereka. Mereka menganggap diri mereka lebih unggul dan superior daripada orang lain dan menolak kebenaran yang diajarkan oleh para Nabi. Oleh karena itu, mereka dianggap sebagai contoh yang tidak boleh dicontoh dalam Alquran.

Bangun kesadaran di keluarga

Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu bangun kesadaran di keluarga dan masyarakat agar tidak memiliki sikap sombong dan membanggakan diri:

1.    Ajarkan nilai-nilai kejujuran, kerendahan hati, dan rasa saling menghargai. Nilai-nilai tersebut dapat diajarkan melalui contoh dan pembelajaran dalam keluarga atau lembaga pendidikan.

 3.   Dorong diskusi terbuka dan komunikasi yang sehat dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Diskusi dapat membantu orang-orang untuk memahami perspektif orang lain, membangun empati, dan menghargai perbedaan.

 4.   Ajarkan pentingnya menerima kritik dengan positif dan membuka diri untuk pembelajaran. Dalam keluarga dan lingkungan yang saling mendukung, kritik dapat membantu individu untuk tumbuh dan belajar.

 5.   Dorong untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang berorientasi pada kebaikan masyarakat. Terlibat dalam kegiatan sosial dapat membantu orang untuk memahami bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat yang lebih besar dan bahwa keberhasilan mereka bergantung pada dukungan dan kerja sama dari orang lain.

 6.   Hindari membanding-bandingkan dengan orang lain. Membanding-bandingkan diri dengan orang lain dapat memicu perasaan sombong dan membanggakan diri. Sebaliknya, fokuslah pada upaya untuk meningkatkan diri sendiri dan membantu orang lain.

 7.   Ingatkan diri sendiri dan orang lain untuk bersyukur atas apa yang telah dimiliki. Rasa syukur dapat membantu mengurangi perasaan sombong dan membanggakan diri.

8.    Jangan menoleransi atau meremehkan perilaku sombong dan membanggakan diri. Jika ada orang yang menunjukkan perilaku tersebut, maka ajak mereka untuk merenung dan memperbaiki diri.

Dengan mengikuti tips-tips ini, diharapkan dapat membantu bangun kesadaran di keluarga dan masyarakat agar tidak memiliki sikap sombong dan membanggakan diri serta membangun hubungan yang lebih harmonis dan saling menghargai.

Catatan penutup

Menyombongkan diri merupakan perilaku yang tidak sehat dan dapat merusak hubungan dengan orang lain. Sebaliknya, sikap rendah hati dan bersyukur atas apa yang dimiliki dapat membantu memperkuat hubungan sosial dan membawa kebahagiaan yang sejati.

Jadi, mari kita tingkatkan kesadaran diri untuk tidak menyombongkan diri dengan menghindari perbandingan yang tidak sehat dengan orang lain, bersyukur atas apa yang kita miliki, dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan cara ini, kita akan dapat mencapai kebahagiaan yang lebih bermakna dan membangun hubungan yang lebih positif dengan orang lain di sekitar kita.

Nabi muhammad contoh terbaik

Nabi Muhammad merupakan contoh terbaik bagi umat Islam dalam hal kesederhanaan, kejujuran, kasih sayang, kerendahan hati, dan keteladanan yang lain. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang memperjuangkan hak-hak kaum miskin, membela kebenaran, dan mempromosikan perdamaian dan toleransi antarumat beragama.

Banyak berselawat kepada nabi

Berselawat kepada Nabi Muhammad adalah suatu tindakan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Selawat merupakan ungkapan rasa cinta dan penghormatan kita kepada Nabi Muhammad sebagai utusan Allah SWT dan sebagai teladan terbaik bagi seluruh umat manusia.

Banyak berselawat kepada Nabi merupakan salah satu cara untuk mempererat hubungan kita dengan Allah SWT. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya" (QS. Al-Ahzab: 56).

Dalam hadis riwayat Abu Daud, Nabi Muhammad bersabda: "Barang siapa yang berselawat kepadaku sekali, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali". Oleh karena itu, banyak berselawat kepada Nabi merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan dapat membawa banyak keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.

Selain itu, berselawat kepada Nabi juga dapat membantu meningkatkan cinta dan kasih sayang kita kepada Nabi Muhammad, sehingga kita dapat lebih memahami ajaran-ajarannya dan mengikuti teladan beliau dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari.

Oleh karena itu, marilah kita berselawat kepada Nabi Muhammad dengan penuh rasa cinta dan penghormatan, sebagai ungkapan rasa syukur dan rasa cinta kita kepada beliau yang telah membawa rahmat bagi seluruh umat manusia.

banyak berselawat kepada nabi menghilangkan kesombongan pada kita

Banyak berselawat kepada Nabi Muhammad merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, dan salah satu manfaat dari amalan ini adalah dapat membantu menghilangkan sikap sombong dalam diri kita.

Berselawat kepada Nabi Muhammad adalah sebuah bentuk penghormatan dan rasa cinta yang kita tunjukkan kepada beliau sebagai utusan Allah SWT dan sebagai teladan bagi seluruh umat manusia. Dalam prosesnya, kita akan lebih memahami ajaran-ajaran beliau, seperti sikap rendah hati, kasih sayang, dan kejujuran, serta meneladani perilaku beliau dalam kehidupan sehari-hari.


Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun