Sebagai misal Jala dan suaminya Juwaris berdekatan sawah dengan sawah Rahim dan istrinya Rahina. Dalam kenyataannya Jala dan Rahim itu masih nenek bersaudara yang berasal dari desa Masat kecamatan Masat.
Pino Banyak Buaya, Lintang Tertutup
Pada kesempatan terpisah Buyung Nurman, PPL teladan nasional asal provinsi Bengkulu menambahkan sebagai berikut. Konon, sebelum memutuskan untuk pindah ke Lubuk Langkap, ada dua dua wilayah yang memungkinkan untuk di jadikan sasaran pindah, yaitu Pino (kini Pino Raya) dan Lintang empat Lawang.
Hanya saja setelah di teliti dan didapati fakta bahwa Pino yang memang tanahnya luas dengan tekstur mineral lempung berpasir itu disetiap sungai-sungainya banyak terdapat binatang air yang ganas berupa buaya.
Sementara wilayah Lintang empat Lawang, tertutup untuk menerima pendatang dari luar, kondisi itu dapat di maklumi karena keamanan daerah belum kondusif, pasca pergolakan fisik setelah lepas dari Penjajahan.
Dengan berbagai macam pertimbangan akhirnya Seginim bahagian ulu di jadikan sasaran kepindahan itu.
Kepindahan para senior dimasa itu tidak secara perontal, melainkan ada rombongan pendahulu, lalu dalam waktu berikutnya menyusul rombongan lain dan seterusnya. Demikian tambahan dari B Nurman yang berasal dari Lubuk Langkap itu.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H