Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Lomba Memarut Kelapa yang Heboh

18 Agustus 2022   20:32 Diperbarui: 19 Agustus 2022   01:35 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Tulisan ini adalah kiriman PPL Bengkulu yang bernama Buyung Nurman. Beliau pernah menjadi PPL.Teladan Tingkat Nasional. Berikut tulisan beliau.


Beranekaragam tangkai lomba yang di gelar di beberapa tempat dalam rangka memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia ke-77 sangatlah menghibur.

Mulai dari mata lomba yang di peruntukan buat anak-anak, remaja, dan sampai orang tua, terutama kaum ibu sungguh mengasikan untuk di tonton.

Lomba yang kebanyakan merupakan permainan rakyat  yang sudah sedikit mengalami modifikasi  itu disajikan dalam bentuk perorangan atau beregu.

Menurut pengamatan Penulis,  seperti lomba yang diperuntukkan buat anak-anak, balap karung berhelem misalnya, ini membuat penonton tidak kuat menahan tawa.

Betapa tidak menggelikan, baru beberapa langkah saja dari garis start, sudah banyak yang jatuh terguling, yang mau tidak mau kalau ingin sampai ke garis finish harus berguling - guling.

Lain lagi halnya dengan lomba memindahkan air secara estafet yang dilakoni secara beregu ini, belumlah air yang di kirim kepada teman yang duduk dibelakang masuk wadah yang telah disiapkan, air sudah tertumpah dan basah pakaiannya.

Dan masih banyak lagi tangkai lomba yang di mainkan anak-anak ini, yang beregu yang heboh yang memancing gelak tawa penonton, antara lain ; memasukkan paku ke dalam botol, bersepatu tempurung dan lain-lain.

Sementara untuk kaum ibu disediakan tangkai lomba ngulek tomat dan estafet ngukur kelapa serta joget balon " sikok bagi duo. "

Yang di ulek biasanya cabe, tapi karena harga sedang melambung tinggi, sehingga kali ini tomat yang menjadi sasaran.

Pada lomba kukur kelapa ini dilakukan beregu yang beranggotakan beberapa orang dan secara bergantian, yang disinilah terlihat kehebohanya karena kelapa yang hendak dikukur ditempatkan sedikit jauh dari tempat duduk dan alat kukur.

Tak urung ibu-ibu yang selama ini selalu di manjakan dengan alat mesin dan. santan kelapa kemasan yang siap pakai, harus duduk- berdiri dan berlari mengambil kelapa yang hendak di kukur.

Dan hebohnya itu sudah dimulai dari awal, manakala panitia tidak menyiapkan alat kukur atau kukuran, yang memaksa ibu-ibu yang ingin berpartisipasi harus mencari dulu kesana- kemari karena sudah lama tidak dipakai, tidak tahu pasti dimana disimpan.

Kehebohan itu terhenti ketika Juri mengumumkan waktunya sudah habis dan ternyata yang hasil kukurannya yang lebih berat setelah di timbang itu pemenangnya.

Itulah gambaran sekelumit hiruk pikuk cara warga RT. 09 Pagar Dewa Selebar Kota Bengkulu merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77 tahun 2022.

Dirgahayu Republik Indonesia. # B. Nurman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun