Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cahyo Pramono Meneliti Perilaku Pengurus Masjid sebagai Penumpuk Harta

19 Mei 2022   17:57 Diperbarui: 19 Mei 2022   18:31 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khawatir

Pramono menelusuri mengapa mereka menumpuk dana infaq umat. Salah satunya karena mereka khawatir kekurangan dana jika semua dipakai untuk banyak kegiatan. Mereka lupa bahwa mereka sedang mengurus rumah Allah bukan rumah biasa. Mereka sedang mengurus baitullah.

Bukankah yang menjadi penguasa di langit adalah Allah bukan saldo keuangan mereka yang banyak itu. 

Impian

Pramono berharap agar ke depan jangan lagi menumpuk uang di kas masjid. Penjaga masjid, petugas kebersihan, imam, khotib dan para dai diberi insentif yang layak. Minimal sama dengan Upah Minimum Regional. 

Pramono mengimpikan agar orang fakir miskin dan para dhuafa dibantu dari dana masjid tak hanya ditumpuk. Pramono.mengharapkan agar dana masjid digunakan untuk membantu korban bencana alam, membantu para  tamu Allah yang sedang safar. 

Pramono mengingatkan bahwa masjid itu adalah rumah Allah, jangan khawatir. Allah akan jaga. Uang infaq itu adalah diharapkan jadi mesin penetak pahala jari segerakan. Yang menjadi Allah itu adalah Allah bukan kita yang mengurusi masjid. Sadarlah untuk mengurus masjid sebaik mungkin.

Pramono Cahyono adalah Relawan Komunitae Pecinta Masjid Bersih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun