Khawatir
Pramono menelusuri mengapa mereka menumpuk dana infaq umat. Salah satunya karena mereka khawatir kekurangan dana jika semua dipakai untuk banyak kegiatan. Mereka lupa bahwa mereka sedang mengurus rumah Allah bukan rumah biasa. Mereka sedang mengurus baitullah.
Bukankah yang menjadi penguasa di langit adalah Allah bukan saldo keuangan mereka yang banyak itu.Â
Impian
Pramono berharap agar ke depan jangan lagi menumpuk uang di kas masjid. Penjaga masjid, petugas kebersihan, imam, khotib dan para dai diberi insentif yang layak. Minimal sama dengan Upah Minimum Regional.Â
Pramono mengimpikan agar orang fakir miskin dan para dhuafa dibantu dari dana masjid tak hanya ditumpuk. Pramono.mengharapkan agar dana masjid digunakan untuk membantu korban bencana alam, membantu para  tamu Allah yang sedang safar.Â
Pramono mengingatkan bahwa masjid itu adalah rumah Allah, jangan khawatir. Allah akan jaga. Uang infaq itu adalah diharapkan jadi mesin penetak pahala jari segerakan. Yang menjadi Allah itu adalah Allah bukan kita yang mengurusi masjid. Sadarlah untuk mengurus masjid sebaik mungkin.
Pramono Cahyono adalah Relawan Komunitae Pecinta Masjid Bersih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI