Pada tahun 2001 saya berkesempatan untuk huruj fisabilillah dengan sejumlah teman ke negeri gajah putih (Thailand) dan Malaysia. Saya dan teman-teman berada di Thailand Selatam meliputi Sungai Kolok, Ya'la, Tanah Merah dan sekitarnya selama 30 hari.Â
Kami pindah dari desa ke desa dari masjid ke masjid selama waktu itu. Waktu itu musim haji. Kami menyaksikan orang berkorban sendiri sendiri dan mencari tamu untuk diajak makan ke rumah mereka. Saya rindu sekali untuk berhaji ke tanah suci.
Kerinduan saya ke tanah suci itu saya utarakan kepada istri saya. Dia menganggap ide itu baik tetapi belum memungkinkan karena situasi keuangan RT kami jauh dari mencukupi.Â
Kala itu ada kredit rumah, ada kredit mobil, ada adek uang masih kuliah dan anak anak yang bersekolah mahal. Tetapi saya tetap nekad untuk mendaftar di Bank khusus untuk haji di suatu Bank di sekitar UNSRI.
Berangkat haji
Setelah 17 bulan menabung diiringi air mata tiap hari dan membuat nampan masakan ke mesjid sebagai ajang "menyogok" Allah maka pada Desember 2003 dan 2004 kami berangkat menuaikan haji ke tanah suci. Suatu perjalanan yang "tidak mungkin" terjadi tetapi itu terjadi. Istri saya bersimpuh meminta maaf kepada saya karena tidak percaya kita berangkat haji kala itu.
Kala itu saya, istri dan anak berangkat  mengunjungi ayah dan ibu di bengkulu untuk pamit. Kepada ayah dan ibu saya janjikan akan memberangkatkan mereka dalam program umtoh ramadhan pada tahun berikutnya. Ternyata bebar pada ramadhan 2005 ayah ibu kami berangkatkan umroh ramadhan yang fadhilahnya sama dengan berhaji bersama rasulullah.
Umroh berikutnya
Saya dan istri meminta lagi kepada Allah untuk berumroh ramadhan setelah lama tak berumroh. Alhamdulillah itu kami peroleh setelah kobtrak sata selesai menjadi dosen di UPSI Tanjung Malim Perak Malaysia antara tahun 2008-2011. Saya dan istri umroh ke tanah suci di akhir ramadhan tahun 2011.
Pada tahun 2013 saya dan istri berkeingina lagi untuk umroh kali ini ingin mengajak ibu, anak-anak dan menantu serta cucu. Alhamdulillah itu terwujud pada tahun 2014 akhir dan pulang Januari 2015. Kala itu mantu baru satu dan cucu dua. Jumlah rombongan kami ada 11 orang meliputi ibu, penulis, istri, 5 anak, 1 mantu dan 2 cucu.
Himbauan kepada pembaca