Tamat kuliah
Penulis sebagai anak tertua sufah tamat kuliah. Â Sejak tingkat 3 penulis memperoleh beasisea dari pemerintah sehingga mulai meringankan bebab orangtua. Pada tahun pertama setelah tamat penulis kerja di Bengkulu. Tetapi setelah beberpa bulan tidak betah. Salah satu sebabnya adalah penulis mempunyai calon istri yang masih kuliah di tempat penulis menjalani pendidikan S1. Dengan berdalih mau jadi dosen penulis kembali ke Fakultas dan menjalani profesi jadi dosen muda.
Membawa adik adik
Sebagai dosen muda yang masih honor, penulis memberanikan diri membawa adik-adik ke kota. Mereka ada dua. Satu SMA satu lagi SMP. Karena ada bisikan dan contoh bahwa membawa keluarga ayah ibu bukanlah hal sulit jika mau maka penulis menyatakan keinginan kepada ayah dan ibu tentang hal itu. Pertama ayah dan ibu saya agak berat karena orang kampung juga masih melarang karena penulis masih seorang dosen honorer. Memberatkan kata mereka kala itu.
Tetapi kakek penulis memberi semangat bahwa dia juga mau mati di kota.  Pernah ada wacana bahwa kakek ditinggalkan pada anaknya yang  alin di desa. Tetapi dia bersikeras untuk ikut di kota. Biarlah saya makan batu asal saya mati di kota. Kakek mengancam.
Ibu bahagia
Pada umur ibu yang tidak muda lagi dia sangat bahagia menyaksikan 4 anaknya sudah mapan tinggal di Palembang, juga 2 anaknya di Bengkulu. Semua anaknya menurut ibu telah memberikan jalan cerita yang panjang bagi jawaban atas perjuangan mereka menyekolahkan anak pada masa yang lalu. Ayah dan kakek dipastikan telah "memanen" kiriman amal jariyah mereka berupa cucu dan cicit yang banyak. Cucu ibu 26 orang. Cicitnya juga lebih dari 20 orang.
Cucu ibu terdiri dari dokter, dosen, polisi, pebisnis, tenaga kesehatan dll. Ada juga yang berada di luar negeri yakni di Malaysia.
Banyak orang yang  menghina ibu ketika dulu hanya meminta maskawin 100 kali baca qulhu kepada calon suaminya. Ibu hanya senyum. Setelah sekian tahun orang kagum sama ibu bahwa ternyata anak keturunannya adalah orang ikhlas (doa). Karena memang qulhu itu adalah surat yang sangat ikhlas. Allah swt memberi.contoh bahwa ikhlas itu hanya ada di luar walau di dalam tidak ada.Â
Jayalah kita semua.
 Â