Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jika Anda Belum Sabar, Bersabarlah Lagi

19 April 2022   02:24 Diperbarui: 19 April 2022   02:38 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Banyak sekali ayat dalam alquran tentang sabar. Ketika kecil dulu penulis selalu membaca surat al-asri waktu mau bubar kelas. Dari kelas 1 di Madrasah Ibtidaiyah Muhammafiyah Tanjung baru Air N ipis Bengkulu Selatan SOPnya sama yakni memulai kelas dengan 'Rabbisrahli sadri wayasirli amri dan alfatiha" maka akhir kelas kami dari kelas 1 sampai kelas 6 membaca surat pendek tersebut. Apa maksudnya penulis tidak tahu. Tetapi setelah dewasa baru mulai Allah beri kepahaman sedikit demi sedikit.

Merugi

Kita manusia jika tidak sabar maka kita akan merugi. Kecuali jika selalu menjaga iman kita. Bagaimana menjaga iman? Salah tiganya adalah pertama: selalu pertama beramal soleh, bukan beramal salah. Kedua, saling mewasiati tentang kebenaran. Dan ketiga, saling mewasiati tentang kesabaran. Kesabaran itu adalah pohon besar yang mesti berakar, berbatang, bercabang, berdaun dan berbuah.

Akar dari sabar itu adalah yakin, iman kepada Allah. Bahwa jika kita berbuat baik mesti akan berbalas baik. Jika kita sabar maka kita dapat Allah. Karena Allah Maha Sabar. Jadi wajar jika kita sabar maka semua baik dan indah pada ujungnya. Maka nasehat untuk kita semua bersabarlah.

 Klasifikasi Sabar

Sabar bisa diklasifikasikan menjadi lima, yaitu pertama: sabar dalam ketaatan; kedua, sabar dalam menjauhi kemaksiatan; ketiga, sabar dalam menerima dan menghadapi musibah; keempat, sabar dalam menuntut dan mengembangkan ilmu, serta kelima, sabar dalam bekerja dan berkarya.

Menjadi taat dan dalam taat itu sendiri kita perlu sabar. Allah ingin tahu apakah benar-benar taat kepadaNya. Karena itu jangan heran sedang mentaati Allah kita diuji dengan banyak ujian. Sebagaimana juga para nabi dan orang soleh mereka diuji dengan banyak ujian. Tapi mereka sabar.

Sabar dalam menjauhi kemaksiatan itu juga suatu keharusan. Semua kita berpeluang melakulan kemaksiatan. Dari yang besar hingga yang terkecil. Yang terbesar adalah menyekutukan Allah, lalai dalam solat, mengumpat danmencela orang lain, berzinah dsb. Meninggalkan solat secara sengaja merupakan ibu dari segala kemaksiatan.

Sabar dalam memghadapi musibah merupakan bentuk sabar yang tak kalah pentingnya.   Karena di QS albaqarah ayat 157 Allah berfirman "Pastilah kamu akan kuuji dengan sedikit ketakutan  dan sakit, kehilangan harta dan jiwa. Maka beri khabar gembiralah bagi orang yang sabar yang apabila mereka ditimpa musibah mereka mengucap "kami ini milik Allah dan sesungguhnya kepadaNya kami dikembalikan".

Maka jika kita sabar menghadapi musibah secara otomatis kita akan memperoleh tiga hal, yakni pertama, kepada kita akan diberi selawat dari Allah tuhan kita; kedua, rahmat Allah; dan ketiga, petunjuk dari Allah. Kita akan merasa tenang tidak gelisah. Penulis dan pembaca pasti selalu mengalami hal ini jika kita sabar. Maka bersabarlah selalu.

Sabar dalam menuntut dan mengembangkan ilmu. Kita mesti belajar dari kita nabi Musa as dalam alquran. Bahwa untuk.memjadi.murid nabi Khaidir AS, nabi Musa mesti sabar lagi dan sabar lagi. Nabi Musa selalu bertanya dan bertanya serta mengomentari apa saja yang dilakukan nabi Khidir as.

Sabar dalam berkarya dan bekerja mesti kita miliki. Kita mesti sabar dalam berkarya agar lita punya karya yang kita bisa sumbangkan kepada pembaca. Menulis artikel ini adalah sebagai contoh. Kita mesti tidak tidur atau menunda tidur untuk mengetik huruf demi hutuf artikel ini sehingga dapat dipublish di kompasiana ini.  Joka tidak maka  tidak memenuhi syarat penulisan di "beyond blog ini".

Dalam bekerja kita mesti sabar menghadapi atasan, bawahan, sejawat, keluarga, sesama sopir, sesama manusia. Perselisihan mesti dianulir. Perbedaan mesti dipahami. Persamaan mesti diutamakan. 

Pendek kata untuk memperoleh kesabaran yang diuraikan di atas maka kita manusia berimana mesti selalu menjaga yakin kita kepada Allah bahwa sabar itu adalah sifat Allah dan Allah senang sekali jika kita sabar. Lalu menjadi sabar akan banyak menfaatnya mulai dari hidup tenang, hidup bahagia, baik di dunia maupun di akhirat. Senyumlah dan senyumlah ketika ada masalah. Minta tolonglah kepada Allah melalui sabar dan sopat. Walllahualam bishawab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun