Bismillah,
Penulis pernah merantau di negeri Pangeran Charles, Inggris selama tahun. Itu terjadi antara tahun 1986 sampai 1990. Pada kurun waktu itu penulis memperoleh kesempatan untuk menjalani puasa ramadhan di perantauan. Penulis mendapat kesempatan untuk menjadi karyasiswa karena tuntutan profesi. Sebagai dosen di Perguruan Tinggi mesti menajalani pendidikan minimal master.
Waktu berpuasa
Berpuasa di Inggeris berlangsung lebih lama. Jika musim panas maka waktu subuh dimulai pukul 2.00 GMT, berbuka pada pukul 10 malam. Jika berpuasa pada musim winter maka akan diawali makan sahur pada pukul 6.00 GMT lalu berbuka pada pukul 17 GMT lebih. Pada musim panas terasa sekali lama berpuasa pada siang hati dan terasa singkat jarak antara berbuka dan makan sahur. Karena itu perlu memakan atau minuman yang mempercepat proses pencernaan.
Makan sahur dan berbuka
Makan sahur dan berbuka puasa di Inggeris terdiri dari dua aspek. Pertama, jenis makanan. Kedua, cara menghidangkan. Jenis makanan yang kami konsumsi berkisar dari makanan ala Inggeris atau ala melayu. Menus Inggeris yang biasa kami makan adalah goreng ikan dan gorwng kentang ditambah saus dan sambal. Sedangkan makana  melayu antara lain makan nasi dan curry.
Pada saat makanan tidak habis atau bersisa maka kami akan memasukkan sisa makana  ke dalam kulkas untuk selanjutnya dipanaskan ulang jika mau makan sahur atau makan berbuka puasa.
Berpuasa beda musim
Berpuasa pada beda musim punya kenangan tersendiri. Yang menarik adalah  bahwa pada musim panas terasa bahagia karena matahari sering ada dan suasana menyenangkan karena ramai orang di mana-mana. Hanya saja pas kita puasa banyak juga godaannya karena orang Inggeris banyak yang bertelanjang dada. Kita perlu banyak beristighfar jika melewati tanah lapang yang luas atau di pantai.
Pada musim dingin puasa terasa lebih singkat larena makan sahur pada pukul 5 pagi sementara berbuka pada pukul 17 lewat eaktu GMT (Greenich Main Times). Tapi puasa di bulan bulan pada musim dingin alias winter terasa berat karena kita perlu memakai jaket tebal. Ini yang memberatkan. Juga terasa dingin berlebihan. Sering terasa bak tak ada telinga saking dinginnya.
Hidung berdarah
Berdarah hidung dan pecah bibir sering penulis alami sewaktu  berpuasa pada bulan bulan musim panas maupun musim dingin. Pada musim dingin tubuh kita mengalami dehidrasi karena udara lering dan dingin. Tapi sisi enaknya puasaterasa singkat sekali. Jauh lebih singkay dibandingkan dwngan musim panas.
Penderitaan yang lama
Penderitaan yang lama terasa karena tidak bisa ketemu, orangtua, saudara, kakek, mertua dan saudara dalam waktu lama. Selama 5 tahun penulis tak pulang kampung karena uang terbatas. Sebagai pengganti penulis dan keluarga pergi umroh ke Arab Saudi.
Lebaran Ikut Arab Saudi
Memulai puasa terkadang mengikuti jadwal di negara kita ataumengikuti Arab Saudi. Alhamdulillah jika puasa berakhir dan kita melaksanakan solat iedul Fitri di tempat yang ditemtukan oleh pemerintah Inggeris.Â
Semoga Barokah
Jayalah kita semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI