Nabi lain yang terkenal menderita adalah nabi Yusuf. Sejak kecil para saudara Yusuf tidak senang kepada Yusuf. Yusuf dibuang ke dalam sumur. Dengan harapan bisa diambil para saudagar yang akan berdagang ke Mesir. Selanjutnya Yusuf diperdagangkan dan dibeli oleh raja Mesir. Setelah itu nabi Yusuf difitnah mau memperkosa Siti Zulaiha. Lalu dipenjarakan. Setelah keluar di penjara Nabi Yusuf menjadi orang terhormat karena menjadi bendahara pemerintah kala itu. Dan Yusuf akhirnya dinikahkan kepada Zulaiha karena pembesar Mesir itu meninggal dunia. Yusug menggantikan posisi Al-Azis.
Nabi Muhammad paling menderita
Jika nabi-nabi lain menderita maka nabi Muhammadlah yang paling menderita. Sejak kecil.menjadi Yatim piatu, menjadi penjaga ternak, menjadi pedagang. Setelah jadi rasul, Muhammad mengalami pemboikotan, diancam.mau dibunuh. Para pengikutnya mengalami penyiksaan demi penyiksaan. Nabi Muhammad tidak disiksa seperti Bilal bin Rabbah karena memperoleh perlindungan dari pembesar qurays antara lain Abu Thalib, Abu Sofyan dll. Mereka itu adalah paman nabi sendiri.
Tetapi setelah pamannya meninggal maka nabi dan pengikutnya diboikot selama 3 tahun yakni tidak boleh berdagang dengan kaum muslimin Akibatnya selama 3 tahun menderita tanpa makanan.Â
Becermin dengan para nabi
Saat ini kita banyak mengalami kesusahan entah karena ekonomi sulit, entah karena pesaingan sengit, entah karena faktor lainnya. Janganlah bersedih, jangan susah, jangan takut. Ikutlah para nabi. Mereka selalu berada dalam ketaatan kepada Allah. Mereka berpegang teguh kepada Allah. Mereka banyak zikrullah, mereka banyak fikir akhirat, mereka banyak bersyukur atas nikmat Allah, mereka sabar dan mereka tawakal pada Allah.
Suatu saat nabi mengganjal perutnya yang keconcong dengan kerikil yang dia bungkus. Jika pulang ke rumah tidak ada makanan dia langsung  berniat puasa sunat.  Nabi tidak susah, tidak galau. Demikian juga para sahabat yang lain. Mereka tabah menjalani kehidupan yang penuh derita.
Karena itu penulis mengajak para pembaca sekalian untuk tetap istiqomah dalam apa juga keadaan kita. Senang tak usah terkejut. Susah tak usah gelisah. Karena dunia ini hanya sementara. Walau demikian tetaplah berdoa dan berusaha agar kehidupan kita lebih baik, lebih berkah, dan selalu dalam ketaatan kepada Allah.Â
Mari kita samakan visi dan misi kita dengan visi dan misi para nabi dan rasul. Mereka memimpikan semua manusia masuk surganya Allah swt. Karena itu mereka selalu mengajak mentauhidkan Allah jangan menyekutukannya. Mereka menjalani hidup sesuai perintah Allah. Apa yang diperintah mereka kerjakan. Apa yanh dilarang mereka tinggalkan. Karena itu mereka paling takut mengerjakan apa yang dilarang, dan merasa sedikit dalam beribadah maupun berbuat baik kepada sesama manusia.
Jayalah kita semua.
 Â