Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siapakah Orang Kaya itu Sesungguhnya?

13 Desember 2021   07:38 Diperbarui: 13 Desember 2021   07:52 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merasa cukup adalah sifat mulia yang dimiliki oleh para nabi dan rasul serta orang soleh. Seluruh wali Allah adalah mereka yang merasa cukup dengan pemberian Ilahi. Mereka tidak ta.ak,tidak loba, tidak rakus apalagi sampai menghalalkan segala cara. Orang kaya yang tidak merasa cukup dicirikan oleh mereka yang hari-hati bertanya kepada sesama adalah siapa yang akan dimakan hari ini. Adapun orang kaya yang merasa cukup maka mereka akan bertanya hari ini kita makan apa. Kemudia  orang kaya yang qonaah merasa malu jika hartanya tidak diperoleh dengan cara yang halal lalu membelanjakannya juga dengan cara yang tidak.l halal. Orang kaya takut menghadapi hari hisab yang emlelahkan. Jauh lebih lelah dibanding disidik jaksa atau penyidik KPK. 

Selalu bersyukur

Orang kaya yang sesungguhnya adalah mereka yang selalu bersyukur. Mereka itu adalah orang yang hatinya selalu berterima kasih krpada tuhan mereka terhadap nikmat-nikmat yang mereka peroleh baik nikmat iman, nikmat iman, mikmat islam, nikmat harta, nikmat ilmu, nikmat berkeluarga, nikmat bekerja dsb. Mereka sering menangis memikirkan mampu gak mereka menghadapi prosesi hisab semua nikmat-nikmat itu. Mereka tidak pernah merasa bangga atau membusungkan dada. Mereka bicaranya merendah, mereka merasa malu jika dipuji tetapi mereka tak sakit hati jika dicaci.

Selalu memberi

Orang kaya itu adalah mereka yang suka memberi kepada siapa saja. Orang miskin yang meminta, orang miskin tak meminta dan para dhuafah serta siapa saja yang memerlukan bantuan. Jika tak memberi harta mereka akan memberi  asehat, memberi empati, memberi simpati dll  Pendek kata mereka senang sekali memberi.

Jayalah kita semua.

To be continued.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun