Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mandi di Sungai Air Nipis Bengkulu Selatan Jadi Objek Wisata

30 Oktober 2021   05:44 Diperbarui: 30 Oktober 2021   05:51 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Mandi di air sungai yang jernih adalah bagian dari kehidupan masyarakat dusun Lubuk Langkap dan bahkan semua desa di Bengkulu Selatan. Penduduk di sana mandi pagi, siang dan sore hari. Tetapi mandi pagi tergolong paling ramai dan itu terjadi sudah puluhan dan bahkan ratusan tahun. Tulisan ini mengupas mandi pagi ala masyarakat Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan.

Mengapa mandi pagi?

Mandi pagi merupakan kebiasaan, keperluan, aday budaya dan untuk kesehatan. Mandi pagi membuat badan jadi segar, sehat dan harum.  Selama tidur manusia menghasilkan keringat yanh baunya tidak sedap, tidak sehat. 

Penduduk desa di semua desa Bengkulu Selatan akan mandi sendiri-sendiri atau ramai-ramai menuju mandian di desa mereka. Ada yang khusus untuk perempuan ada yang khusus untuk laki-laki. 

Di dusun Lubuk Langkap ada yang mandi di sekitat Lubuk atau palung sungai kini jadi bendungan. Ada yang mandi di bagian tengah, di bagian hilir.  Adajuga mandi di saluran irigasi atau dikenal dengan istilah siring.

Mandi jadi ajang ngobrol

Bagi orang dewasa atau anak muda yang masih berkumul dengan sarung mereka ngobrol dekat mandian. Mereka cerita itu dan ini. Ada juga ya g ngobrol pas lagi mandi merendamkan badan di sungai. Waktu dulu ada yang mandi dengan sabun wangi ada juga yang mandi dengan busa buah khusus. Buah ini pahit jika terminum. Tapi diyakini sebagai obat panu. 

Kini jadi wisata mandi

Kini mandi di sungai air Nipis Lubuk Langkap Benhkulu Selatan sudah menjadi objek wisata. Di sini pendatang akan mandi berjam-jam. Tetapi sebelum mandi mereka mencoba  mengelilingi atau berjalan di seputar sungai air nipis yang jernih sambil mencari ikan kecil, udang dan ketam.

Waktu mandi mereka banyak yang kejar-kejaran, ada yang loncat dari ketinggian atau ada yang menggunakan ban dalam mobil. Mandi di objek wisata tak mau berhenti karena airnya jernih dan tidak begitu dalam. Pada zaman dahulu waktu penulis masih usia sekolah SMP air lubuk Langkap tergolong dalam dan banyak dihuni ikan semah.

Menambah income penduduk

Penduduk di dusun lubuk langkap sejak adanya wisata mandi di sana memperoleh income tambahan berupa parkir kendaraan, jual makanan, jual minuman dan sebagainya.  Isman Masak, SPd salah seorang pemuka masyarakat di sini menuturkan perlunya prasarana ibadah bagi para pengunjung. Alhamdulillah sejak setahun yang lalu telah berhasil dibangun musholah di tanah wakaf milik Isman. Dalam waktu dekat mushola Lubuk Langkap Darussalam akan dibuka untuk umum.

Mesti menggunakan pakaian yang sopan

Teman-teman penulis waktu SMPN 1 Manna berbincang di WAG tentang wacana mandi di Lubuk Langkap. Mereka kini ada yang di Jakarta, Bengkulu, Palembang dsb. Mereka akan menggunakan pakaian mandi yang sopan. 

Ada yang memakai basahan, kain pelikat. Kemungkinan ada yang akan mandi pakai gamis. Gelak tawa di grup WA SMPN 1 menjadi riuh gemuruh karena ada di antara kami mengusulkan pakai kain basahan. 

Rupanya kebanyakan ka.i adalah orang "ndeso" yang masih ingat kain basahan. Kini masih menunggu waktu yang tepat untuk pulang kampung ke Manna Bengkulu Selatan.

Ahmad Saputro, mantan orang penting di pemkab BS menawarkan kepada teman-teman akan mentraktir makan di Air Ndelengo Muara Pulutan manna Bengkulu Selatan dan membawa mereka mandi di wisata air Lubuk Langkap. Semoga segera terwujud.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun