Waktu mandi mereka banyak yang kejar-kejaran, ada yang loncat dari ketinggian atau ada yang menggunakan ban dalam mobil. Mandi di objek wisata tak mau berhenti karena airnya jernih dan tidak begitu dalam. Pada zaman dahulu waktu penulis masih usia sekolah SMP air lubuk Langkap tergolong dalam dan banyak dihuni ikan semah.
Menambah income penduduk
Penduduk di dusun lubuk langkap sejak adanya wisata mandi di sana memperoleh income tambahan berupa parkir kendaraan, jual makanan, jual minuman dan sebagainya. Â Isman Masak, SPd salah seorang pemuka masyarakat di sini menuturkan perlunya prasarana ibadah bagi para pengunjung. Alhamdulillah sejak setahun yang lalu telah berhasil dibangun musholah di tanah wakaf milik Isman. Dalam waktu dekat mushola Lubuk Langkap Darussalam akan dibuka untuk umum.
Mesti menggunakan pakaian yang sopan
Teman-teman penulis waktu SMPN 1 Manna berbincang di WAG tentang wacana mandi di Lubuk Langkap. Mereka kini ada yang di Jakarta, Bengkulu, Palembang dsb. Mereka akan menggunakan pakaian mandi yang sopan.Â
Ada yang memakai basahan, kain pelikat. Kemungkinan ada yang akan mandi pakai gamis. Gelak tawa di grup WA SMPN 1 menjadi riuh gemuruh karena ada di antara kami mengusulkan pakai kain basahan.Â
Rupanya kebanyakan ka.i adalah orang "ndeso" yang masih ingat kain basahan. Kini masih menunggu waktu yang tepat untuk pulang kampung ke Manna Bengkulu Selatan.
Ahmad Saputro, mantan orang penting di pemkab BS menawarkan kepada teman-teman akan mentraktir makan di Air Ndelengo Muara Pulutan manna Bengkulu Selatan dan membawa mereka mandi di wisata air Lubuk Langkap. Semoga segera terwujud.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H