Tugas 2.2.a.9 Koneksi Antar Materi
OLEH : SUPIONO RIYANTO
Pembelajaran sosial emosional dalam pendidikan yang dapat dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan murid dapat memperoleh dan menerapkan pengetahuan dan keterampialan dan sikap positif di sekolah maupun di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Pembelajaran sosial emosional bertujuan memberikan pemahaman, Â penghayatan, dan kemampuan untuk :
1. Kesadaran diri - Pengenalan emosi
Kesadaran diri sebagai keterampilan utama yang perlu kita miliki akan membantu kita untuk memahami segala peristiwa yang terjadi didalam hidup. Kesadaran diri adalah kesadaran yang dimiliki oleh seseorang  atas keadaan dirinya sendiri. Jadi melalui kesadaran diri, kita dapat mengembangkan pemikiran melalui emosi dan perasaan yang kita miliki. Pemahaman mengenal emosi dapat membantu baik guru maupun murid untuk dapat merespon terhadap kondisinya sendiri secara lebih tepat, untuk itu dibutuhkan penerapan latihan berkesadran penuh ( Mindfulnees ) sambil mengembangkan kesadaran diri ( Self awareness ), karena dengan latihan ini akan dapat meningkatkan kemampuan dan dapat membantu kita menjadi role - mode bagi anak dan murid - murid di sekolah.
2. Â Pengelolaan diri - Mengelola emosi dan fokus
Dalam proses pembelajaran dikelas kadang sikap yang ditunjukan oleh murid dapat menimbulkan kondisi yang membuat kita sebagai guru berada pada perasaan marah, jengkel ,stres dan lainnya sehingga kelas mulai tidak aman dan nyaman baik bagi guru mapun murid lainnya untuk itu  membutuhkan semacam teknik latihan untuk menenangkan diri agar dapat mengendalikan emosi baik bagi guru maupun murid.
Latihan yang dilakukan adalah latihan STOP adalah salah satu latihan yang berkesadaran penuh yang dapat dilakukan pada saat kita merasakan marah maupun stres. teknik latihan ini dilakukan untuk mengembalikan fokus pada pembelajaran.Teknik latihan dengan bernafas secara sadar, kemudian menarik nafas lebih panjang dan mendalam, kemudian menarik dan membuang nafas panjang untuk melepaskan ketegangan kemudian istirahat dn mencerna untuk memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah sehingga kondisi tubuh yang lebih tenang dan membantu fokus pada pemebelajaran.
3. Â Kesadaran sosial
untuk membangun dan mempertahankan hubungan positif guru dan murid maupun masyarakat atau pembelajaran kesadaran sosial kepada murid maka diperlukan perasaan empati dalam diri agar dapat berkomunikasi dan berhubungan secara positif yang melahirkan kondisi yang baik dan terhindar dari konflik. Perasaan empati merupakan kemampuan untuk mengenali dan memahami serta ikut merasakan perasaan - emosi orang lain sehingga dapat melihat perspektif sudut pandang orang lain.Â
4. Keterampilan membangun relasi
Membangun relasi atau hubungan dengan orang lain merupakan kebutuhan dalam kehidupa didunia ini, karena setiap manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain maka diperlukan ada interaksi sosial sebagai bentuk mambangun relasi dengan tetap memiliki kesdaran sosial emosional dengan tetap saling menghargai dan menghormati agar hubungan dengan orang lain sebagai relasi tetap terajaga dengan baik.
5. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah adalah merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki oleh sesorang untuk membuat pilihan - pilihan yang konstruktif terkait dengan perilaku pribadi serta interaksi sosial  berdasarkan stndar etika, pertimbangan keamanan dan keselamatan, serta norma sosial. Hal penting dalam pengambilan keputusan yang dilakukan perlu memperhatikan beberapa hal yaitu, mengevaluasi situasi, menganalisis alternatif pilihan, dan mempertimbnagkan konskuensi dari masing - masing pilihan terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain. Keputusan yang diambil agar tidak menyinggung atau merugikan orang lain yang berakibat akan menimbulkan masalah serta mangganggu hubungan yang telah dibangun dan dibina.
Hubungan pembelajaran sosial emosional dengan pembelajaran berdeferensiasi.
Pembelajaran sosial emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif diseluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi  memungkinkan murid disekolah memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional, sedangka pembelajaran berddeferensiasi merupakan serangkaian keputusan yang masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.
Pembelajaran sosial emosional dan pembelajaran Berdeferensiasi dilakukan dengan tetap memperhatikan kebutuhan murid dalam rangka mewujudkan merdeka belajar serta proses pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk melaksanakan kedua pmebelajaran maka diperlukan tujuan pembelajaran yang efektif agar tidak terjadi masalah pada proses pembelajaran dikelas. Pembelajaran bisa dimulai dengan Berdoa sebagai bentuk proses menciptakan perasaan murid tentang keyakinan beragama yang dapat membentuk emosi murid tentang perilaku kebaikan. Kemudian dilanjutkan Memberikan kesempatan kepada murid untuk membuat keputusan pembelajaran yang menyenangkan, tapi sebelumnya murid diajak untuk dapat menjawab pertanyaan atau membrikan contoh dari materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru, setelah itu membuat keyakinan kelas agar dalam proses pembelajaran tidak terjadinya hal - hal yang diinginkan oleh guru, ini berarti dengan tidak secara langsung guru telah melakukan pembelajaran sosial emosional terhadap murid dan terhubung dalam rencana tujuan pembelajaran berdeferensiasi.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H