Membangun relasi atau hubungan dengan orang lain merupakan kebutuhan dalam kehidupa didunia ini, karena setiap manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain maka diperlukan ada interaksi sosial sebagai bentuk mambangun relasi dengan tetap memiliki kesdaran sosial emosional dengan tetap saling menghargai dan menghormati agar hubungan dengan orang lain sebagai relasi tetap terajaga dengan baik.
5. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah adalah merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki oleh sesorang untuk membuat pilihan - pilihan yang konstruktif terkait dengan perilaku pribadi serta interaksi sosial  berdasarkan stndar etika, pertimbangan keamanan dan keselamatan, serta norma sosial. Hal penting dalam pengambilan keputusan yang dilakukan perlu memperhatikan beberapa hal yaitu, mengevaluasi situasi, menganalisis alternatif pilihan, dan mempertimbnagkan konskuensi dari masing - masing pilihan terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain. Keputusan yang diambil agar tidak menyinggung atau merugikan orang lain yang berakibat akan menimbulkan masalah serta mangganggu hubungan yang telah dibangun dan dibina.
Hubungan pembelajaran sosial emosional dengan pembelajaran berdeferensiasi.
Pembelajaran sosial emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif diseluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi  memungkinkan murid disekolah memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional, sedangka pembelajaran berddeferensiasi merupakan serangkaian keputusan yang masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.
Pembelajaran sosial emosional dan pembelajaran Berdeferensiasi dilakukan dengan tetap memperhatikan kebutuhan murid dalam rangka mewujudkan merdeka belajar serta proses pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk melaksanakan kedua pmebelajaran maka diperlukan tujuan pembelajaran yang efektif agar tidak terjadi masalah pada proses pembelajaran dikelas. Pembelajaran bisa dimulai dengan Berdoa sebagai bentuk proses menciptakan perasaan murid tentang keyakinan beragama yang dapat membentuk emosi murid tentang perilaku kebaikan. Kemudian dilanjutkan Memberikan kesempatan kepada murid untuk membuat keputusan pembelajaran yang menyenangkan, tapi sebelumnya murid diajak untuk dapat menjawab pertanyaan atau membrikan contoh dari materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru, setelah itu membuat keyakinan kelas agar dalam proses pembelajaran tidak terjadinya hal - hal yang diinginkan oleh guru, ini berarti dengan tidak secara langsung guru telah melakukan pembelajaran sosial emosional terhadap murid dan terhubung dalam rencana tujuan pembelajaran berdeferensiasi.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H