Kelompok intelektual yang bisa menjadi tradisional di siang hari dan menjadi organik di malam hari, atau sebaliknya.Â
Kaum intelektual yang bisa memproduksi ilmu pengetahuan bukan hanya di Kampus, tapi bisa melahirkan gagasan di kedai kopi atau tongkrongan lainnya.
Dalam hal kekuasaan versus oposisi. Intelektual milenial bisa dekat dengan penguasa bahkan masuk dalam kekuasaan tanpa menghilangkan rasionalitasnya, dan intelektual milenial yang dekat dengan oposisi bahkan menjadi bagian oposisi tanpa menghilangkan idologinya.
Mungkin banyak yang bertanya apakah bisa manusia seperti itu, jika mengikuti alur berfikir generasi lama tentu akan sangat susah.Â
Karena fikiran mereka di balut oleh budaya konfrontasi bukan kooperasi. Fondasi berfikir generasi milenial adalah sharing layaknya berfikir pejuang bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan.
Lalu jika melihat generasi milenial saat ini, baik yang di kekuasan ataupun luar kekuasaan (berlatar belakang  intelektual) tapi mereka berkonfrontasi dengan bangga di depan publik.Â
Jawabannya adalah mungkin mereka tertular dengan generasi sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H