Mohon tunggu...
Abd. Hayyi
Abd. Hayyi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di pelosok desa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendorong Kreatifitas Siswa

31 Desember 2022   11:48 Diperbarui: 31 Desember 2022   12:19 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Abd. Hayyi; Guru di pelosok desa

 

Banyak ahli psikologi dan pendidikan berpendapat bahwa kreativitas adalah keterampilan psikologis yang dibutuhkan untuk sukses di sekolah maupun di dunia kerja di masa yang akan datang. Dengan demikian, guru memiliki kewajiban untuk mengajar dan memupuk kreatifitas siswa. Pengetahuan atau kognisi yang berhubungan dengan tugas hafalan dapat diselesaikan oleh mesin, dan hampir semua informasi tersedia dengan satu klik. Guru harus siap beradaptasi dan terus berinovasi memecahkan masalah secara kreatif dalam pembelajaran.

Dunia saat ini telah mengalami situasi yang serba cepat dan kompetitif. Kreativitas adalah keterampilan penting untuk menjadi sukses di semua bidang pekerjaan. Kreativitas dapat dipupuk dengan mengajar siswa untuk berpikir “out of the box” dan memecahkan masalah secara kreatif. Kreativitas adalah keterampilan berpikir yang sulit diperoleh, dan juga yang paling dicari. Definisi kreativitas yang paling mudah dipahami adalah menghasilkan sesuatu yang baru. Hal baru itu bisa berupa ide, karya, seni, penemuan, menemukan masalah baru untuk dipecahkan, mengambil risiko yang masuk akal, atau langkah-langkah pembelajaran baru di kelas.

Kreativitas selalu dimulai dengan imajinasi, dan sejarah menunjukkan bahwa banyak hal yang kita bayangkan kemudian benar-benar tercipta. Kreativitas secara langsung meningkatkan motivasi pembelajaran dan memperdalam pemahaman siswa. Kreativitas dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena melibatkan emosional yang positif dalam diri siswa.

Kreativitas dapat membantu siswa mendapatkan dampak positif pada pembelajaran dan menjadikannya menyenangkan. Kreativitas memungkinkan seseorang untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dan menjadi lebih produktif. Kreativitas membantu meningkatkan keterampilan berpikir praktis sebagai salah satu tujuan penting dalam pendidikan.

Rasa keingintahuan dan imajinasi adalah kata kunci dari kreativitas, karena kreativitas adalah keinginan seseorang untuk menemukan solusi kreatif untuk setiap masalah. Usia sekolah adalah masa yang paling cocok untuk mengembangkan pikiran dan imajinasi kreatif karena manusia cenderung belajar lebih cepat ketika masih muda. Oleh karena itu, mengembangkan pola pikir kreatif pada anak usia sekolah menjadi sangat penting.

Sebagai seorang guru tidak boleh apriori bahwa anak tidak akan bisa begini atau tidak akan bisa begitu. Siswa cenderung mempelajari hal-hal baru dengan cepat karena usia mereka masih segar untuk berfikir, karenanya mempelajari hal-hal baru relatif lebih mudah. Selain itu, melihat siswa lain melakukan hal-hal kreatif dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih kreatif juga.

Keingintahuan menyebabkan seseorang lebih kreatif; pikiran ingin tahu adalah proses yang paling kreatif. Kreativitas membantu dalam pengembangan keseluruhan individu, dan karenanya guru perlu mengembangkan pikiran siswa yang kreatif dan ingin tahu. Berbagai cara untuk mengembangkan kreativitas pada siswa tercantum di bawah ini:

Menginspirasi siswa untuk mengambil risiko

Untuk menjadi kreatif, siswa harus berani mencoba hal-hal baru dan bereksperimen dengan ide-ide yang berbeda. Kreativitas membutuhkan keberanian, pengambilan risiko, dan ketekunan. Siswa tidak boleh takut akan kesalahan atau kritik, tetapi melihat ini sebagai peluang untuk berkembang. Dorong mereka untuk mengambil risiko dalam mengerjakan tugas mereka dengan memberi mereka kesempatan untuk mengeksplorasi pemikiran mereka dan menghasilkan solusi inovatif pada berbagai tugas proyek yang mereka kerjakan sehingga mereka dapat menunjukkan apa yang mungkin terjadi ketika mereka melakukan kreatifitas.

Untuk menginspirasi siswa lebih kreatif, harus didukung oleh ruang kelas yang menciptakan budaya saling menghormati ide satu sama lain. Buatlah sistuasi di mana siswa merasa aman dan percaya diri terhadap kesalahan dari hasil kreatifitasnya. Selain itu, pertanyaan atau intruksi guru harus dibuat dengan tepat. Pertanyaan aktif mendorong anak-anak untuk berpikir di luar zona nyaman mereka. Buatlah pertanyaan atau intruksi yang memunculkan rasa ingin tahu siswa.

Buatlah pertanyaan-pertanyan menantang yang mendorong pemikiran kreatif. Cobalah gunakan kata-kata seperti "buatlah", "rancanglah", "ciptakan", "bayangkan", "perkirakan", atau pertanyaan menantang lainnya. Gunakan kata-kata instruksi seperti “Cari solusi sebanyak mungkin!” atau “Jadilah kreatif!” dapat meningkatkan kreatifitas siswa.

Menjadi kreatif membutuhkan pengambilan risiko. Siswa perlu diberikan pemahaman bahwa setiap orang pasti melakukan kesalahan. Setiap kesalahan yang timbul ketika melakukan kreatifitas adalah sesuatu yang wajar, dan itu baik daripada tidak melakukan sama sekali.

Mendorong siswa menemukan solusi

Kreativitas sangat luas dan dinamis. Kreativitas perlu dipupuk dengan cara yang memungkinkan siswa memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide mereka tanpa takut dihakimi atau diejek. Dorong mereka untuk mengambil risiko dengan tugas proyek, karena dengan melakukannya, mereka akan menunjukkan apa yang mereka lakukan diterapkan secara kreatif. Kreativitas tidak selalu konvensional; terkadang perlu diberikan kebebasan berpikir “out of the box” agar solusi inovatif dapat muncul dengan sendirinya.

Tantang siswa setiap hari dengan memberi mereka pertanyaan yang mungkin belum pernah ditanyakan sebelumnya atau tanyakan kepada mereka bagaimana kita dapat mengubah keadaan di kelas kita hari ini? Apa yang mungkin terjadi jika…? Dengan menantang kreativitas setiap hari, memberikan peluang untuk kreatifitas baru dan membantu menumbuhkan keterampilan pemecahan masalah yang kreatif untuk keberhasilan di setiap pekerjaan.

Berikan umpan balik pada setiap ide dan bantu siswa memperbaikinya

Siswa membutuhkan umpan balik untuk tumbuh dalam meningkatkan proses kreatif mereka. Kualitas kreativitas seseorang seringkali ditandai dengan kemampuan orang tersebut untuk belajar dari kesalahan atau kritik dan menggunakannya sebagai cara untuk mengembangkan ide-ide yang lebih kuat pada tugas-tugas selanjutnya.

Memberikan umpan balik langsung pada setiap ide yang disajikan akan membantu siswa mengidentifikasi bagian mana dari pekerjaan mereka yang dilakukan dengan baik sehingga mereka dapat lebih memusatkan perhatian pada hal tersebut. Berikan juga mereka kritik konstruktif jika diperlukan untuk memberi mereka kesempatan melakukan perbaikan. Sebagai pendidik, kita harus bisa memberikan umpan balik, karena ini tidak hanya akan mendorong kreativitas siswa tetapi juga mengajari mereka menjadi pemikir yang lebih kritis dan pemecah masalah yang lebih baik di masa yang akan datang. Banyak guru tidak menyadari bahwa betapa siswa sangat kreatif sehingga kita mengabaikan untuk memberi umpan balik.

Umpan balik memicu kreativitas. Tetapi umpan balik tidak boleh mengandalkan pemberian penghargaan kepada siswa yang berhasil. Penghargaan boleh diberikan, tetapi jangan berlebihan karena bisa merusak motivasi intrinsik. Untuk itu, guru harus membatasi persaingan antarsiswa.

Umpan balik dapat dilakukan dengan pertanyaan berikut:

  • Apa yang dapat dilakukan siswa?
  • Apa yang tidak bisa dilakukan siswa?
  • Bagaimana siswa dapat berbuat lebih baik?
  • Bagaimana pekerjaan siswa dibandingkan dengan orang lain?

Mengajarkan berbagai keterampilan

 Mengajarkan berbagai keterampilan dapat membantu siswa meningkatkan kreativitasnya. Mengajarkan keterampilan yang berbeda seperti mengajarkan cara menggunakan perangkat lunak baru, merajut atau keterampilan lainnya dapat meningkatkan kreativitas. Karenanya, memperoleh keterampilan baru selain dari pengajaran akademik dapat membantu mengembangkan kreativitas.

Menjelajahi keterampilan baru itu membantu mengembangkan rasa ingin tahu siswa. Berikan kesempatan lebih banyak kepada siswa mempelajari keterampilan berpikir kreatif seperti; keterampilan berkomunikasi, menulis, membaca, penyelesaian masalah, keterampilan seni visual, lukisan 3D, photoshop, editing video, atau aplikasi-aplikasi yang berbasis android.

Salurkan dorongan kreativitas kepada siswa yang “nakal”

Bagi siswa yang sering membuat gangguan, perhatikan apakah ada kreativitas dalam perilaku mereka. Mungkin kreatifitas itu bisa disalurkan dengan cara lain? Anak-anak akan menampilkan kreativitas ketika mereka mau dan ketika mereka merasa mampu. Cobalah kita telusuri kemampuan yang dimiliki anak-anak seperti ini. Kita berikan tugas sesuai kemampuannya.

Pamerkan kreativitas sesering mungkin

Kreativitas harus ditampilkan kapan pun memungkinkan. Kreativitas merupakan keterampilan yang dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa, pendidik, dan masyarakat secara keseluruhan. Pameran kreativitas akan memotivasi siswa lain untuk mencoba hal-hal baru dalam pekerjaan mereka sekaligus memberikan kesempatan kepada pendidik untuk berbagi ide kreatif satu sama lain. Siswa akan menikmati berbagi ide dan kreasi kreatif mereka dengan orang lain karena memberi mereka kesempatan untuk berbagi pengetahuan, keterampilan, dan minat mereka sambil memamerkan apa yang mungkin terjadi saat kreativitas dipamerkan.

Sediakan waktu setiap minggu untuk kreativitas mandiri

Memberikan waktu di akhir setiap minggu untuk mengerjakan kreatifitas mandiri akan membantu memberi siswa kesempatan untuk mengeksplorasi pemikiran mereka secara kreatif. Dengan cara ini, guru perlu mendorong siswa untuk mengambil risiko dengan ide-ide baru sambil juga memberi mereka garansi aman yang dapat mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi atau diejek. 

Jelaskan kepada siswa bahwa kreativitas membutuhkan usaha. Proses kreatif bukanlah “bim salabim” yang muncul tiba-tiba seperti yang diperagakan oleh pesulap. Beri tahu siswa bahwa orang yang benar-benar kreatif harus berimajinasi, berjuang, dan berimajinasi ulang saat mengerjakan sebuah proyek.

Berpikir kreatif adalah keterampilan kunci untuk masa depan. Kreatifitas tidak boleh hanya dilakukan siswa, tetapi juga harus dimulai oleh guru. Guru hebat mencontohkan cara berpikir kreatif, dan mengekspresikan ide-ide untuk menghasilkan siswa yang kreatif. Siswa perlu melihat guru yang memiliki kreatifitas; entah itu menggambar, matematika, melukis, musik, atau hal lainnya. Guru yang kreatif membantu menularkan kreatifitas kepada siswa.

Berikut adalah beberapa cara guru untuk mengembangkan dan memupuk kreativitas mereka sendiri:

  • Bereksperimen dengan cara-cara baru dalam mengajar di kelas. Gunakan metode mengajar yang beragam untuk menghindari siswa jenuh mengikuti pelajaran. Metode-metode pembalajaran yang ada bisa dimodifikasi sesuai keinginan.
  • Peka terhadap situasi terkini. Pernahkah kita mendengar siswa memperbincangkan sesuatu saat jam istirahat? Perbincangan itu bisa seputar acara TV, HP baru, TikTok, atau kejadian-kejadian di sekitar siswa. Situasi-situasi terkini seperti itu mengapa tidak kita coba merangkainya menjadi tema atau metode pembelajaran.

Dunia saat ini berubah dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Melihat 10 tahun yang lalu, tidak ada yang dapat memprediksi kecepatan perubahan dan keadaan luar biasa yang akan kita hadapi di dunia saat ini.  Para guru harus beradaptasi dengan kebutuhan pembelajaran setelah pandemi global untuk memberdayakan dan membangun generasi digital yang serba cepat. Kreativitas dan pemikiran abstrak menjadi keterampilan yang dibutuhkan untuk masa depan. Dekade terakhir telah terlihat seluruh industri benar-benar berubah sebagai akibat dari globalisasi dan revolusi digital. Guru berperan vital dalam membina dan mendorong kreativitas siswa. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun