Bagi siswa yang sering membuat gangguan, perhatikan apakah ada kreativitas dalam perilaku mereka. Mungkin kreatifitas itu bisa disalurkan dengan cara lain? Anak-anak akan menampilkan kreativitas ketika mereka mau dan ketika mereka merasa mampu. Cobalah kita telusuri kemampuan yang dimiliki anak-anak seperti ini. Kita berikan tugas sesuai kemampuannya.
Pamerkan kreativitas sesering mungkin
Kreativitas harus ditampilkan kapan pun memungkinkan. Kreativitas merupakan keterampilan yang dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa, pendidik, dan masyarakat secara keseluruhan. Pameran kreativitas akan memotivasi siswa lain untuk mencoba hal-hal baru dalam pekerjaan mereka sekaligus memberikan kesempatan kepada pendidik untuk berbagi ide kreatif satu sama lain. Siswa akan menikmati berbagi ide dan kreasi kreatif mereka dengan orang lain karena memberi mereka kesempatan untuk berbagi pengetahuan, keterampilan, dan minat mereka sambil memamerkan apa yang mungkin terjadi saat kreativitas dipamerkan.
Sediakan waktu setiap minggu untuk kreativitas mandiri
Memberikan waktu di akhir setiap minggu untuk mengerjakan kreatifitas mandiri akan membantu memberi siswa kesempatan untuk mengeksplorasi pemikiran mereka secara kreatif. Dengan cara ini, guru perlu mendorong siswa untuk mengambil risiko dengan ide-ide baru sambil juga memberi mereka garansi aman yang dapat mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi atau diejek.
Jelaskan kepada siswa bahwa kreativitas membutuhkan usaha. Proses kreatif bukanlah “bim salabim” yang muncul tiba-tiba seperti yang diperagakan oleh pesulap. Beri tahu siswa bahwa orang yang benar-benar kreatif harus berimajinasi, berjuang, dan berimajinasi ulang saat mengerjakan sebuah proyek.
Berpikir kreatif adalah keterampilan kunci untuk masa depan. Kreatifitas tidak boleh hanya dilakukan siswa, tetapi juga harus dimulai oleh guru. Guru hebat mencontohkan cara berpikir kreatif, dan mengekspresikan ide-ide untuk menghasilkan siswa yang kreatif. Siswa perlu melihat guru yang memiliki kreatifitas; entah itu menggambar, matematika, melukis, musik, atau hal lainnya. Guru yang kreatif membantu menularkan kreatifitas kepada siswa.
Berikut adalah beberapa cara guru untuk mengembangkan dan memupuk kreativitas mereka sendiri:
- Bereksperimen dengan cara-cara baru dalam mengajar di kelas. Gunakan metode mengajar yang beragam untuk menghindari siswa jenuh mengikuti pelajaran. Metode-metode pembalajaran yang ada bisa dimodifikasi sesuai keinginan.
- Peka terhadap situasi terkini. Pernahkah kita mendengar siswa memperbincangkan sesuatu saat jam istirahat? Perbincangan itu bisa seputar acara TV, HP baru, TikTok, atau kejadian-kejadian di sekitar siswa. Situasi-situasi terkini seperti itu mengapa tidak kita coba merangkainya menjadi tema atau metode pembelajaran.
Dunia saat ini berubah dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Melihat 10 tahun yang lalu, tidak ada yang dapat memprediksi kecepatan perubahan dan keadaan luar biasa yang akan kita hadapi di dunia saat ini. Para guru harus beradaptasi dengan kebutuhan pembelajaran setelah pandemi global untuk memberdayakan dan membangun generasi digital yang serba cepat. Kreativitas dan pemikiran abstrak menjadi keterampilan yang dibutuhkan untuk masa depan. Dekade terakhir telah terlihat seluruh industri benar-benar berubah sebagai akibat dari globalisasi dan revolusi digital. Guru berperan vital dalam membina dan mendorong kreativitas siswa. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H