Mohon tunggu...
Abd. Hayyi
Abd. Hayyi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di pelosok desa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

13 Keterampilan Guru dalam Merancang Pembelajaran yang Inklusif dan Partisipatif

12 Desember 2022   14:36 Diperbarui: 31 Desember 2022   11:57 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran selalu mengalami perubahan dan perkembangan sesuai tuntutan zaman. Setelah adanya gangguan dengan adanya pandemi covid-19, para guru harus berinovasi merancang pembelajaran yang tepat seperti apa dan bagaiman seharusnya pembelajaran masa depan. Guru sebagai pembelajar dihadapkan dengan pertanyaan kritis untuk mengeksplorasi tantangan dan peluang yang ada di depan. 

Pertanyaan kritis itu adalah peran apa yang dapat dimanfaatkan oleh teknologi dalam menerapkan pembelajaran yang lebih inklusif dan partisipatif? Mari juga kita (para guru) berimajinasi merenungkan peran aktif apa yang dapat kita lakukan dalam mengubah masa depan pembelajaran.

Tulisan ini akan mengurai hal-hal penting yang harus dimiliki guru dalam memantapkan perannya sebagai pembelajar masa depan.

1.  Memiliki rasa empati

Karakteristik pertama dan terpenting dari seorang guru adalah memiliki rasa empati. Untuk menciptakan rasa empati itu, ketika akan merancang pembelajaran, guru menempatkan diri sebagai seorang pelajar atau orang tua siswa. Sekilas hal ini tampak seperti sesuatu yang tidak biasa. Tetapi keterampilan berempati dengan peserta didik memungkinkan para guru untuk membuat pembelajaran menjadi bermakna dan relevan bagi peserta didik. 

Demikian pula, mereka dapat merasakan dan memahami kesulitan atau tantangan yang dihadapi peserta didik ketika mempelajari materi yang sulit. Oleh karenanya, pembelajaran dapat disesuaikan dengan peserta didik. Ketika seorang guru tidak memperhatikan kebutuhan, keterampilan, dan minat setiap peserta didik, mereka akan mengikuti pendekatan dengan satu standar untuk seluruh peserta didik. Tentu hal ini akan mengakibatkan kegagalan.

2.  Berkomunikasi secara efektif

Komunikasi adalah jantung dari profesi apa pun. Para guru harus memiliki keterampilan berkomunikasi di atas rata-rata, baik dalam menulis maupun berbicara. Guru harus belajar bagaimana mengubah pikiran dan mempengaruhi peserta didik melalui komunikasi yang baik. Selain itu, guru juga harus bisa mendengarkan dengan cermat umpan balik peserta didik dan menanggapinya dengan baik. Termasuk juga, para guru juga harus belajar berkomunikasi yang efektif dengan tim. Mereka harus tahu bagaimana berbagi dan mengekspresikan ide kepada tim.

3.  Kreatif dan imajinatif

Tidak mudah untuk mengomunikasikan ide-ide kompleks dengan kata-kata sederhana. Oleh karena itu, membutuhkan kreativitas. Imajinasi yang kuat ditambah dengan metode pembelajaran yang kuat adalah resep sukses dalam pembelajaran. Selain itu, para guru juga harus menantang peserta didik untuk menggunakan imajinasi mereka untuk belajar.

Mereka dapat mencapainya dengan meminta mereka memecahkan masalah baru menggunakan apa yang telah mereka pelajari sejauh ini. Seiring dengan imajinasi yang kuat, para guru juga diharapkan memiliki keterampilan produksi visual. Mereka harus bisa mengembangkan keterampilan membuat video pembelajaran. Keterampilan seperti desain grafis dan pemanfaatan teknologi visual dalam pembelajaran sangat bermanfaat bagi siswa.

4.  Memiliki keterampilan melakukan penelitian

Tidak ada manusia yang sempurna dalam segala hal. Bahkan jika kita seorang ahli pun, masih ada saat-saat ketika kita membutuhkan keterampilan penelitian. Misalnya, apa yang akan kita lakukan jika kita dihadapkan pada situasi baru? Atau, bagaimana mencari metode pembelajaran yang paling tepat? Bagaimana jika metode pembelajaran yang kita gunakan selama ini selalu mengalami kegagalan? Semua ini membutuhkan keterampilan penelitian.

5.  Pembelajaran berbasis visual

Para guru harus bisa dan biasa merancang pembelajaran menggunakan materi pembelajaran yang menarik secara visual. Siswa jangan hanya dihadapkan dengan papan tulis atau melihat tulisan di depan mata mereka. Ini juga dapat mengakibatkan siswa kelebihan beban kognitif, dan siswa akan segera kehilangan minat. Karena alasan ini, desain pembelajaran sejalan dengan desain grafis. Tentu saja, kita tidak harus menjadi guru yang sempurna, tetapi kita sebagai seorang guru harus mempelajari beberapa keterampilan desain grafis dasar dan tetap mengikuti tren yang relevan.

Selain itu, penting juga untuk dapat mengajar sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Kita barangkali bertanya-tanya bagaimana cara melakukan ini? Google, Youtube, dan media sosial lainnya memiliki berbagai referensi media pembelajaran yang bis akita gunakan. Guru juga dapat membuat game visual dengan level sederhana dan singkat. Terdapat banyak situs web yang nenawarkan kuis untuk menilai apa yang telah mereka pelajari, multimedia, dan banyak lagi untuk membuat mereka tetap terlibat dan termotivasi.

6.  Sharing dan berkonsultasi

Merancang pembelajaran pada dasarnya adalah proses sharing dan konsultasi. Untuk merancang pembelajaran yang efektif, kita bisa berkonsultasi dengan teman sejawat, dengan pimpinan untuk memahami kebutuhan pembelajaran. Yang kita harus lakukan adalah memahami target dan tujuan pembelajaran yang tepat. Selain itu, kita juga harus banyak belajar dan membaca referensi.

7.  Merancang pendekatan yang sisematis

Para guru harus menggunakan pendekatan yang sistematis ketika merancang pembelajaran. Agar benar-benar efektif, mereka harus memperhitungkan ketersediaan waktu. Maka, penting bagi guru untuk menyusun rencana program seperti Program Semester (Promes) atau Program Tahunan (Prota).

8.  Mengetahui teori belajar

Guru harus bisa menggunakan pendekatan metodis untuk merancang pembelajaran. Untuk melakukan ini, mereka harus memiliki pemahaman menyeluruh tentang teori belajar, prinsip pembelajaran, dan praktik pembelajaran yang baik. Guru yang kompeten memiliki pengetahuan tentang teori pembelajaran dan memanfaatkan teori tersebut untuk memenuhi tujuan pembelajaran. Dengan menerapkan pengetahuan itu, desain pembelajaran dapat dibuat dengan tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun