Akurasi.co -Â Dalam buku ini terdapat tiga belas cerita pendek; sebagai pembuka cerita pertama, Sedap Malam yang Cemburu, dikisahkan dalam cerita ini bahwa terdapat dua orang berbeda dalam satu tubuh, satu perempuan bernama Sedap Malam dan yang satu lagi seorang laki-laki.
Awalnya si laki-laki tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya, namun setelah ia bercermin, baru ia paham bahwa ada sosok lain yang berkepribadian berbeda menyatu dalam tubuhnya. Dalam perjalananya mereka kerap kali bergantian siapa yang mengendali tubuh itu.
Dari jam 6 pagi sampai 6 sore si laki-lakilah yang mengendalikan tubuh itu dan dari jam 6 sore hingga 6 pagi si Sedap Malam lah yang mengendalikan tubuh itu.
Lika-liku kehidupan yang serba rumit dan tak pasti mereka jalani berdua, kadang bertengkar, kadang mereka bercanda dan hingga waktu yang tak disangka datang menghampiri mereka.
Orang tua si laki-laki mulai curiga dengan gelagat anaknya yang mempunyai kepribadian ganda karena didalam lemari kamarnya terdapat beberapa potongan pakaian perempuan yang tak semestinya ada. Akhirnya ia diusir, namun beruntung Sedap Malam mempunyai kawan yang bisa menampungnya dan memberikan pekerjaan yang layak.
Mereka kerap kali mendapat kemalangan dan peristiwa-peristiwa memalukan; seperti yang terjadi pada suatu malam Sedap Malam tengah bercumbu dengan pacarnya, sang pacar melumat bibirnya dengan ganas begitu juga dengan Sedap Malam tak mau kalah.
Pergumulan yang penuh birahi tak dapat dihindarkan dan tibalah saatnya sang pacar menanggalkan pakaianya lalu kemudian menanggalkan pakaian Sedap Malam. Tak disangka-sangka ia kaget karena bukan vegina yang ia lihat tetapi kemaluan si laki-laki.
Sang pacar marah dan membentak "dasar banci kaleng, keluar sana". Sedap Malam lari terbirit dengan mengendong pakaiannya.
Peristiwa demi peristiwa mereka lalui, hingga tiba pada suatu waktu si laki-laki jatuh cinta pada Sedap Malam, Sedap Malampun menyambut cinta si laki-laki. Tanpa pikir pajang mereka terus saja berdua, kecemburuan-kecemburuan seringkali menghampiri dua sejoli yang tengah dimabuk asmara ini.
Kecemburuan yang paling brutal datang dari Sedap Malam, dimana saat itu si Laki-laki tengah mengerjakan tugas kantor di rumah Mila teman satu katornya, namun birahi tak dapat dihindari, Mila memulainya dengan melumat bibir si laki-laki, pergumulan demi pergumulan, ransangan, erangan, dan sampai pada klimaksnya.
Mereka berdua berhenti tetapi ada satu yang tak disadari oleh si laki-laki bahwa selama ia bercinta, Sedap Malam melihatnya dan terjadilah peristiwa kelabu pada malam itu. Si laki-laki mencari berbagai macam alasan, bukan dia yang memulai tapi Mila pungkasnya.
Sedap Malam berkata dengan nada lebut namun tersimpan kemarahan luar biasa "Kau menyalahkan perempuan itu. Padahal kau bisa berhenti dan menolak. Ah, kalian lelaki memang jahanam. Tak dapat disodori kemaluan sedikit, kalian langsung menerkam".
Sedap Malam yang tengah diselimuti kemarahan lalu mengambil pisau kemudian memotong batang kemaluan si laki-laki hingga menyemburlah darah yang menjijikan. Begitulah peristiwa kelabu malam itu.
Tentu tak lengkap rasanya jika tidak mereview Judul dari buku kumpulan cerita pendek ini, Pelacur itu Datang Terlambat. Seorang laki-laki tengah duduk di bar, kepulan asap rokok, minuman tersedia didepannya namun wajahnya gelisah, tak tentu apa yang ia sedang pikirkan.
Pertanyaan-pertanyaan berjejalan dalam kepalanya. Rupanya ia sedang menunggu pelacur yang seringkali ia kencani, tapi malam itu beda, sang pelacur datang terlambat, tidak seperti biasanya.
Si laki-laki tak pernah bertingkah seperti malam ini, ia was-was, ia bingung dan kepulan asap rokok masih menyelimuti bar itu, minuman-minuman beralkoholpun tak dapat menengkannya. Ia benar-benar dibuat pusing oleh si pelacur.
Pertanyaan-pertanyaanpun hinggap dalam kepalanya; apa yang membuat sang pelacur terlambat, bagaimana mungkin ia mengabaikan para pelanngganya yang setia menunggu. Semua penghuni bar rupanya sedang menunggu satu orang, yaitu pelacur yang cantik dari yang tercantik.
Setelah sekian jam terlambat, si pelacur dengan wajah gelisahpula, ia tampak tak seperti biasanya. Lalu dengan penuh perasaan ia bercerita perihal kejadian yang menimpanya. Ia menceritakan semua yang dialaminya; pada saat itu ia dihampiri oleh seoarang pengemis dan memberitahukannya bahwa ia akan segera mati.
Itulah sebabnya ia terlambat, ia sibuk mempersiapkan segelanya. Ia berucap "Aku menyiapkan kematianku sejak tadi sore. Aku ingin segelanya sempurna, aku membereskan rumah mencari tukang penggali kubur dan tempat yang tepat untuk kuburanku.
Aku memesan batu nisan. Membereskan semua hutang, menelpon semua teman-temanku dan mengundang mereka untuk datang pada hari pemakamannku aku memesan hidangan dan tak ingin semua tamu-tamuku kelaparan saat aku mati.
Aku tak bisa bangun lagi untuk memasakkan mereka sesuatu. Aku juga menuliskan wasiat meski hartaku tak seberapa. Aku mencari bunga-bunga yang cocok untuk ditabur dimakamku. Aku tak ingin pemakaman yang formal dan penuh air mata. Jadi kuputuskan tak perlu ada tukang memandikan jenazah, imam sholat dan pembaca doa.
Aku merasa tak perlu membeli kain kafan. Sebagai gantinya pakaikan gaun ini karena nanti aku akan berpesa pora dengan para setan di neraka. Jadi nanti ketika mati, cukup lemparkan saja bangkaiku kelubang kubur dan terserah kalian setelah itu mau bersorak atau menangis"
Penuh dengan kepasrahan, ia tahu bahwa selama hidupnya hanyalah untuk menjadi pelacur. Ia tak pernah membayangkan surga, baginya surga telah ia dapatkan didunia. Kenikmatan, kecantikan dari segala kecantikan. Lekuk tubuh yang paing sempurna dan tentunya selangkangan pusat dari segela puja.
Dan malam itu menjadi malam terakhirnya untuk bercinta dengan laki-laki yang lama menunggunya. Percumbuan yang liarpun dimulai, saling melumat tak terhindarkan. Bibirnya menikmati setiap sentuhan, gelora birahi masih seperti biasa, tak ada tanda-tanda maut akan menjemputnya. Setelah sekian lama bercinta, ia mati dalam pelukan sang laki-laki.
Terdapat 13 cerita pendek dalam buku kumpulan cerpen Pelacur Itu Datang Terlambat, diantarany; (1) Sedap Malam yang Cemburu (2) Pembaca Masa Lalu (3) Kopi Senja (4) Pelacur Itu Datang Terlambat (5) Meong! (6) Hari Kematian Bapak (7) Gagal Merdeka (8) Presiden Lewat (9) Sepotong Roti dan Kata-Kata (10) Di bawah Payung Biru (11) Buaya Dalam Waduk (12) Ibu dan Ayam-Ayamnya (13) Mama.***
Sumber: Istimewa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H