Mohon tunggu...
Supatmono Sumarwoto
Supatmono Sumarwoto Mohon Tunggu... -

Lahir di Kabupaten Magelang. SD dan SMP di Granag, Magelang. SMA di Yk. Bekerja di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Game Profesi

4 Januari 2016   07:35 Diperbarui: 4 Januari 2016   09:33 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugas-tugas di berbagai profesi yang beragam tadi, dapat dituangkan dalam game. Berbagai solusi eksperimentatif dapat disimulasikan dalam game. Uji balistik sebah proyektil, sebuah uji yang biasa dilakukan oleh ahli amunisi atau roket dapat dimasukkan dalam opsi game. Pemain, dummy space-engineer ,dapat berkenalan dengan metode memperoleh data uji balistik dengan merubah-rubah parameter pengujian, sudut lontar, kecepatan lontar, jarak sasaran lontar dan sebagainya. Uji jenis dan dosis obat serta komplikasi yang mungkin, bagi penderita stroke yang harus ditangani secara darurat dapat disimulasikan oleh seorang pemain, dummy doctor cardiolog , berdasarkan tekanan darah, gambaran berat badan dan usia pasien dan variable medik lain yang lebih khusus sifatnya. Semuanya membutuhkan kerja investigatif, ilustratif, abstraktif, dan bahkan argumentatif atas sekian banyak profesi, agar diperoleh sebuah game profesi yang menarik. Dan itu merupakan sebuah kerja yang cukup menantang bagi kelompok kreator game di mana pun.

Sulit untuk menggambarkan kompensasi kapital yang dapat diperoleh bagi penciptan game-game profesi, yang dibuat untuk tujuan yang mungkin belum bisa dikategorikan sebagai layak jual dan profitable, namun masih dalam kategori layak coba.  Dan itu pun lahannya belum jelas tingkat keterpasarannya , hingga keterjualannya. Kita mungkin juga belum begitu berpengalaman untuk mendesain sendiri game mulai dari nol hingga jadi. Jika telah ada, maka biasanya merupakan karya-karya adaptasi atau re-making, retrofit dari sekian banyak game yang telah ada. Jadi tantangan bagi para kreator game memang berat. Namun mengingat tujuan dan manfaat yang mungkin diperoleh secara immaterial cukup banyak di masa kini dan masa depan, maka game profesi adalah sebuah lahan yang menantang imajinasi dan ketahanan juga kesabaran bagi para kreator.

Supatmono

Alumni TF’88-ITB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun