Mohon tunggu...
Mas Patmo
Mas Patmo Mohon Tunggu... Guru - SDN 1 Kateguhan-Sawit-Boyolali

Guru Penggerak-Pengajar Praktik-Narasumber Praktik Baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadikan Menulis sebagai Passion

19 Oktober 2023   11:00 Diperbarui: 19 Oktober 2023   11:49 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. tangkapan layar materi Narasumber

Pembakar semangat untuk berliterasi di pertemuan ke-2  dalam Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang ke-30 sungguh semakin kencang mendera. Pasalnya Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd dengan segudang karyanya mampu menjadi magnet bagi peserta KBMN. Ratusan buku antalogi telah beliau release dan sekitar 35 lebih buku Solo diterbitkan.

Tadi malam ini, Kamis (18/10) Ibu Sri Sugiastuti yang akrab disapa Bunda Kanjeng, telah mengupas Menjadikan Menulis Sebagai Passion. Beliau dibersamai oleh Ibu Widya Arema sebagai moderator. Kegiatan dibuka dengan pantun.

Sambut pagi dengan jreng jreng jreng

Ayo mandiri berikhtiar mencari modal

Selamat berbagi dengan Bu Kanjeng

Buktikan diri menjadi penulis andal

Pantas saja, beliau sebagai motivator. Butiran kata yang beliau torehkan memberikan dorongan untuk bergerak. Bergerak menggoyangkan jari-jari kita untuk menumpahkan segala rasa dan daya pikir kita dengan menghasilkan sebuah karya.

Bunda Kanjeng mengungkapkan, "Mengapa menulis menjadi passion yang menjanjikan?" Jelas, kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir. Hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.

Bunda Kanjeng mencoba untuk menepis dan menggali segala alasan, "Siapa yang suka banyak alasan kalau diajak menulis? Siapa yang merasa tidak berbakat menulis?" Padahal menulis itu bukan bakat, loh! Tetapi satu keterampilan yang harus dipraktikkan terus menerus. Persis yang disampaikan Bapak Muliadi pada pertemuan pertama, Senin lalu.

Bunda Kanjeng, menepis alasan tidak mau menulis. "Siapa yang suka banyak alasan kalau diajak menulis?" Yang sibuk,  yang urusan keluarga, mobilitas tinggi dan seribu alasan untuk pembenaran, kalau memang tidak punya waktu. Alasan lain yang krusial, merasa tidak punya ide.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun