Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menunggu Detik-detik Awal Perbaikan dan Perubahan Sepak Bola Nasional

26 Juli 2019   23:22 Diperbarui: 26 Juli 2019   23:27 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNN Indonesia

Bila Presiden dan wakil rakyat di parlemen Indonesia, kini dipilih langsung oleh rakyat, maka pengurus PSSI (Ketua Umum) hanya dipilih oleh voter (seperti DPR/MPR) yang memilih Presiden.

Mirisnya, para voter pemilik suara sah di PSSI, bukanlah perwakilan publik/suporter/rakyat, namun 85 voters itu terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov), 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, dan 1 Asosiasi Futsal (FFI), yang selama ini tidak pernah meminta pendapat publik/rakyat/suporter dalam menentukan pilihannya.

Jadi, benarkah KLB besok akan menjadi awal langkah sepak bola nasional menuju arah perubahan dan perbaikan? Apa kira-kira perubahan statuta yang akan dilakukan dan menguntungkan untuk siapa?

Lalu kira-kira siapa para anggota Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) yang akan duduk dan menjadi pengantar terpilihnya Ketua Umum PSSI yang baru?  Apakah individu-individu pilihan PSSI? Atau pilihan voter?

Siapapun yang akan terpilih, akalnya tetap PSSI dan voter. Jadi, kita tinggu bola liar sesuai KLB besok.

Benarkah KLB akan menjadi detik-detik langkah menuju perbaikan dan perubahan sepak bola nasional?

Sebab, publik, suporter, rakyat, KPSN, dan semua pecinta sepak bola nasional di luar PSSI dan voter, akan tetap abadi menjadi penonton benang kusut atau kisruh sepak bola nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun