Ironisnya, terkait nama-nama calon anggota KP-KBP, Dirk mengaku sudah banyak yang diinventarisasi oleh PSSI. Namun dia tidak mengingat secara detail jumlah dan siapa saja.
Yang penting, lanjut Dirk, semua sosok di dalam bursa harus terlebih dahulu menyatakan persetujuan untuk dicalonkan.
Nah, mengapa ada intervensi oleh PSSI menyangkut calon KP dan KBP? Bahkan tidak dapat diingat jumlahnya.
Dengan demikian, apakah Kongres Luar Biasa (KLB) pada Sabtu, 27 Juli 2019 di Ancol, Jakarta akan kembali menjadi panggung sandiwara sepak bola nasional antara pengurus PSSI tersisa dengan para voter yang sejatinya jumlahnya tidak sebanding dengan publik sepak bola nasional yang sangat mencintai sepak bola dan bermimpi sepak bola berprestasi untuk bangsa dan negara, bukan sekadar kepentingan sisa pengurus PSSI dan voter.
Memang agenda KLB sudah tersiar di media massa yaitu revisi statuta PSSI, revisi kode pemilihan PSSI serta memilih anggota baru untuk komite pemilihan (KP) dan komite banding pemilihan (KBP). Anggota KP nantinya berjumlah lima orang dan KBP beranggotan tiga nama.
Setelah KLB pada 27 Juli 2019, PSSI akan melaksanakan kongres biasa pemilihan untuk menentukan 15 anggota Komite Eksekutif PSSI yang terdiri dari ketua umum, dua wakil ketua umum dan 12 anggota yaitu pada Januari 2020. Para petinggi PSSI ini akan bekerja untuk periode tahun 2020-2024.Â
Namun, baik KLB 27 Juli 2019 maupun Kongres Biasa (KB) Januari 2020, tetap saja menjadi pestanya pengurus PSSI tersisa dan voter.
Bukan pestanya publik sepak bola nasional yang selama ini menjadi pondasi maju berkembangnya sepak bola  nasional. Tanpa publik dan suporter, PSSI dan klub sepak bola tidak bisa apa-apa!
Tetapi bicara KLB maupun KB, publik dan suporter tetap menjadi penonton di luar sistem.Â
Harapan sepak bola nasional maju dan berprestasi, nampaknya harus terus bersabar sambil terus berharap pula bahwa PSSI dan para voter juga tidak terus bersandiwara!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI