Ajang Piala Merlion memang pas jadi laga persiapan jelang SEA Games. Namun demikian, dipastikan seluruh tim tentu tidak menurunkan tim terbaiknya.
Jadi siapapun yang nantinya meraih tropi juara, boleh saja berbangga, namun tetap waspada untuk ajang SEA Games yang sebebarnya. Terlebih Timnas Thailand, yang selalu menurunkan tim pelapis di turnamen pemanasan demi tujuan seleksi pemain, di turnamen resmi baru semua pemain utama tampil.
Yang pasti Piala Merlion tidak dapat dijadikan tolok ukur kesiapan tim secara utuh bagi keempat negara. Singapura, Filipina, dan Thailand pun tahu, Indra tidak membawa semua pemain terbaik Indonsia.
Tentang Piala Merlion
Piala Merlion masih terdengar asing ? Turnamen Merlion Cup bukan turnamen baru. Turnamen ini telah vakum hampir satu dekade lamanya.
Rekam jejak turnamen ini sudah lumayan panjang. Untuk edisi terbaru, 2019, panpel meluncurkan kembali Merlion Cup dengan format baru, yakni diikuti empat peserta saja, satu peserta jelas diisi tim tuan rumah, Timnas Singapura U-22.
Tiga peserta lain yang diundang panpel adalah tim tetangga, sama-sama level U-22, selain Indonesia ada pula Thailand (juara bertahan SEA Games) serta Filipina (tuan rumah SEA Games 2019).
Pada peluncuran edisi terbaru ini pada Rabu (15/5/2019), Merlion Cup juga hadir dengan logo baru, namun masih tetap memperlihatkan icon Singapura.
Dilucurkan pula trofi baru yang sangat mengilap. Sebagai informasi, trofi juara ini berwarna perak dan punya bobot 20 kilogram.
Dilansir dari situs resmi Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS), Merlion Cup kali pertama hadir pada 1982. Hingga edisi 1986, Merlion Cup merupakan turnamen tahunan dan sudah diikuti 18 negara, seperti Australia, China, Irak, dan Chile.
Pada edisi keenam, 1992, turnamen ini dimenangi Korea Selatan. Kemudian pada edisi terakhir, 2009, Merlion Cup dimenangi Liverpool.