Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Askot PSSI Denpasar Proteksi Pemain Usia Muda, PSSI ke Mana Saja?

19 Mei 2019   05:38 Diperbarui: 19 Mei 2019   05:53 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi-lagi, menyoal peraturan perekrutan pemain usia muda, PSSI pusat justru kalah cepat dari Askot PSSI. Selama ini, bahkan dalam Liga Indonesia terbaru, klub-klub begitu bebas menggunakan jasa pemain usia muda untuk kompetisi. Bila kebetulan pemain memiliki potensi, maka pemain akan dipertahankan, namun cara pengambilan pemainpun tidak menghargai Sekolah Sepakbola (SSB) yang membina, bahkan pemain hanya diminta surat keluar dari SSB.

Begitu pemain tidak dipakai lagi, pemain hanya dicampakkan. Begitulah kondisi sepakbola usai muda kita.

Kerena itu, PSSI Denpasar boleh dijadikan contoh bahkan apa yang dilakukannya, sekaligus menonjok PSSI yang belum pernah cerdas menghargai pembina usia dini dan muda, pun sama seperti klub binaannya yang hanya senang comot pemain sudah jadi dengan sekadar mengadakan turnamen instan seperti langkah PSSI dalam proyek Garuda Select.

Apa yang dilakukan PSSI Denpasar? Kepengurusan baru Askot PSSI Denpasar, benar- benar ingin perubahan sepakbola di Denpasar dan ingin menjadi barometer bola di Bali.

Ketua PSSI Denpasar, AA Ngurah Garga Candra Gupta atau akrab disapa Turah Mantri ini tak ingin pemain asal Denpasar diperlakukan tidak baik saat direkrut siapa saja dari Denpasar.

Berdasarkan pengalaman, ada klub profesional yang bebas comot - comot pemain jadi asal Denpasar.

Kemudian usai event, mereka dipulangkan tanpa pembinaan yang jelas, maka PSSI Denpasar akan menertibkan proses administrasi lewat bank data atau database pemain.

"Dalam pengurus PSSI Denpasar yang baru ini, kami akan mendata pemain secara komprehensif di database atau bank data pemain. Otomatis jika anak itu keluar dia akan melalui sepengetahuan kita. Ke manapun dia pergi," tegas Turah Mantri kepada Tribun Bali, Sabtu (18/5/2019).

Dia mengatakan, nantinya bisa terjadi perjanjian dengan klub siapa saja yang akan meminang dia (pemain asal Denpasar) .

"Yang jelas kita ingin proteksi atau ikat pemain. Biar jangan ada klub (profesional) yang ambil seenaknya. Anak-anak Denpasar yang sudah berjalan kemarin (gabung klub profesional) saya maklumi, karena PSSI belum bisa proteksi dia, karena sekarang roda organisasi baru kembali berjalan dengan kepengurusan baru, " jelas Turah Mantri.

Turah Mantri menjelaskan, langkah pertama yakni mendata pemain Denpasar yang akan berkompetisi dalam waktu dekat yang digelar PSSI Denpasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun