Kemudian, di Karadenan tim berhenti beberapa saat. Di sisi timur sungai dijumpai Tempat Pembuangan Sampah dengan volume cukup besar. Di lokasi ini, sampah dibuang sudah cukup lama hingga saat ini. Sebagian sampah dibakar.
Semakin ke hilir, semakin masif dijumpai rumah-rumah yang berdiri di dekat DAS membuang sampah dan limbah ke sungai. Rasa tegang terkadang menyergap ketika skipper teriak boom. Kadang pula, tim merasa riang saat melewati riak aliran.
Sesekali, anak-anak yang main dengan mandi di sungai pertotonkan aksinya. Terjun dari atas batang pohon ke sungai. Byuuur. Mereka riang bukan kepalang.
Sebelum Jembatan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, tim melewati water park di sisi barat sungai dan instalasi intake PDAM Tirta Kahuripan. Hingga tim harus rehat sejenak untuk makan siang di Yayasan Bambu Indonesia. Satu tempat yang nyaman di tepi sungai Ciliwung, yang konon merupakan pintu gerbang Kerajaan Pajajaran dari sungai Ciliwung.
Di lokasi ini tim istirahat dengan fasilitas sangat baik. Ada toilet bersih, aula, lapangan rumput nan hijau dan lokasi parkir yang lebih dari cukup untuk tim darat dan tim advance. Di sini, kita dapat belajar seluk beluk bambu yang jumlahnya ratusan jenis, termasuk pemanfaatannya.
Terima kasih Abah Jatnika.
Bersambung Ekspedisi Ciliwung 2020 #3Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H