Mohon tunggu...
Suparno Jumar
Suparno Jumar Mohon Tunggu... Relawan - Warga negara kecil, berkarya kecil semoga bermanfaat bagi kehidupan

...satu lawan terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Buang Sampah Kain ke Mana?

1 Oktober 2017   23:18 Diperbarui: 2 Oktober 2017   13:58 6354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap memulung sampah di Ciliwung, kami selalu menemui sampah berupa kain atau pakain bekas. Atau bekas perlengkapan rumah tangga. Misalnya kain korden, handuk, keset, karpet, kasur gulung, tas. Sampah-sampah ini, kami jumpai di daratan dengan tersangkut batu, pohon dan tertimbun pasir atau tanah. Sementara di dalam air, sampah-sampah ini tersangkut di celah batu.

Sampah Karpet Bekas di Ciliwung
Sampah Karpet Bekas di Ciliwung
Dalam beberapa kali menyusuri Ciliwung. Kami banyak menjumpai sampah-sampah ini diantara sampah rumah tangga lainnya. Bahkan masih dalam bungkusan kantong plastik. Jelas. Kantong plastik berisi pakaian bekas ini memang sengaja dibuang oleh pemiliknya. Dapat kita bayangkan, setiap orang pasti punya pakaian atasan berupa baju, kaos dan pakaian dalam. Pun dengan bawahan. Celana panjang, rok dan dalaman juga. 

Bra Bekas di sekitar Delta Pulo Geulis
Bra Bekas di sekitar Delta Pulo Geulis
Pakaian bagian atas, berupa baju seragam dengan dalaman. Untuk sekolah, kuliah, kerja. Jumlahnya berapa pasang. Kaos harian. Jumlahnya juga tidak sedikit. Apalagi? Stelan jas, baju tidur, kain sarung. Dari sejak bayi, kita sudah langsung bersentuhan dengan kain. Bagi kebanyakan kita, yang sedang menyambut kelahiran buah hati, persiapan baju untuk buah hati dipersiapakan jauh-jauh hari. Proses ini terus berlangsung.

Kain bekas tersangkut batu
Kain bekas tersangkut batu
 Seringnya kami jumpa benda-benda ini, saya jadi bertanya.

Kemana baju-baju bekas kita?

Berapa banyak jumlahnya?

Sebaiknya, setelah barang-barang tak layak pakai kembali, sebaiknya dibuang atau dibawa kemana?

Mungkin konyol. Kami di rumah, untuk barang bekas yang berupa kaos, celana panjang, handuk dan lainnya, kami buat keset. Setelah betul-betul tidak bisa dipakai, kami buang ke TPS di lingkungan kami. 

Sejenak, sambil menulis. Aku berselancar. Mungkin saja aku akan menemukan informasinya. Hhhmmm... Kopi sudah dua gelas tuntas. Info yang dicari masih belum ketemu. 

Mungkinkah info itu tertimbun bersama sampah kain?

Bagaimana dengan sampah yang bersifat sangat pribadi? Seperti bra dan pakaian dalam lainnya.

Aahhh... Ada-ada saja. Tapi ini bener adanya, kan? 

Sambil mencari infomasi, kuseduh kopi hitam ketiga ditemani alunan Rod Stewart bersama hujan malam.

Bogor, 1 Oktober 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun