“Mas, hendak ke mana dan dari mana?” Lelaki setengah baya tersebut menyapa Munjab
“Saya Munjab. Pak, saya dari Jakarta hendak ke Borobudur”. Munjab mengenalkan diri pada lelaki setengah baya yang duduk di sampingnya.
“Jam berapa Mas Munjab datang dari Jakarta?”
“Saya naik kereta Gaya Malam, berangkat jam sepuluh Pak”
“Jam sepuluh? Mas, itu tidak mungkin. Kok cepat banget?”
“iya Pak, saya berangkat jam sepuluh malam”
“Mas Munjab, kalau berangkat jam sepuluh malam seharusnya sampai di sini jam delapan pagi. Sekarang jam 12 malam. Tidak mungkin kereta berjalan selama dua jam?”
Munjab tampak bingung mendengar penjelasan lelaki setengah baya tersebut. Dia pandangi jam yang ada di tangannya. Benar, jam masih menunjukkan angka dua belas malam. Munjab kaget dan tidak menyadari kejadian beberapa jam lalu. Keganjilan dan misteri yang tidak dapat di ukur dengan akal sehat. Kereta yang dia tumpangi tadi masih terasa mengerikan.
“Iya Pak, benar ini masih jam dua belas malam”
“Mas Munjab menginap di rumah saya dulu. Besok siang baru melanjutkan perjalanan”
“Boleh Pak, saya berterima kasih atas kebaikan Bapak”