Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jarak Pandang yang Berbatas

30 Agustus 2023   08:13 Diperbarui: 30 Agustus 2023   08:17 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih, hari ini aku memandang langit

Bukan langit yang membiru tetapi langit-langit rumah

Masih, teringat kemarin tentang pandang yang sempit

Wajar mata memandang dekat karena cakrawala berbatas langit rendah

Aku membuka jendala, baru mata ini meneropong jauh

Meski selalu ada batas yang memagar jarak pandang

Aku membuka hati, baru pandangan ini menembus dimensi yang rapuh

Keterikan ini sepertinya memapah luruh yang lapang

Melihat ruang, emosi selalu berelasi dengan sensasi

Meski setiap sudut memberikan persepsi yang penuh narasi

Namun setiap tanda yang nampak sepertinya punya konteks

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun