Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Budak Intelektual

28 April 2023   21:49 Diperbarui: 28 April 2023   22:10 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mendung berbalut lembayung seperti sedang sendu

Petir mengukir dalam pikir tentang persentil yang selalu menukil

Berebut mendut seperti badut yang sedang lapar berselimut pilu

Dunia seperti hanya untuk hari ini dan kemarin yang tak pernah akil

Tak pernah terbayang oleh ku tentang peran tak berperan dan tak berasa

Akal yang melekati dalam setiap manusia tak menjadi bekal

Hati yang meliputi setiap imaginasi sepertinya hanya menjadi busa

Semua tertutup oleh fatamorgana hasrat yang tak pernah kekal

Budak intelektual menggelandang dalam pelukkan kekuasaan

Melepaskan semua hegemoni akal dan nurani atas nama eksistensi diri

Tidak! Sesungguhnya mereka tak akan berkuasa atas akal dan perasaan

Mereka hanyalan sekumpulan budak atas hasrat yang kontradiksi

Mereka hanyalah pewarta pengetahuan yang sementara

Sekali lagi mereka bukanlah intelektual!, tapi budak intelektual

Meneruskan setiap narasi yang dipesan oleh kuasa perantara

Sedih jadinya langit meneteskan air mata dalam keindahan petal

Aku hanya berharap agar kuasa pembebasan atas budak intelektual 

Membiarkan mereka menemukan jalan terbaik seperti bilal

Meskipun penuh kerikil dan panas yang menderita bermandikan peluh

Tetapi hujan tetap mampu memberikan mereka tuan sebagai payung teduh

Temukanlah wahai budak intelektual

Lepaskanlah engkau dari kejumudan atas kuasa

Agar kau bisa terbangkan akal dan rasa pada kemanusiaan yang kekal

Hingga kau kembali pada kuasa yang berkuasa atas segala kuasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun