Oknum sang Guru penggerak ini mematenkan bahwa menyelesaikan soal ini harus menggunakan metode campuran saja. Dengan dalih itulah metode yang paling ringkas untuk menyelesaikan soal.Â
Jadi ceritanya dia menyalahkan metode yang digunakan siswa. Siswa ini mendapatkan metode dari bimbingan belajar yang diikuti.Â
"Kalau belajar sama saya ya harus pakai cara saya" katanya tegas.Â
Nah seperti itulah kalimat yang muncul dari ucapannya. Okelah dia sebagai pemilik atau penguasa di kelas. Tapi apakah tidak boleh memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih cara belajar terbaik menurutnya?Â
Nah, kritik seperti inilah yang jadi anomali dari seorang guru penggerak. Yang seharusnya membuat siswa merdeka malah jadi terjajah.Â
Cerita ini hanya oknum saja ya. Saya yakin masih banyak guru penggerak yang benar-benar guru penggerak yang memerdekakan siswa dalam belajar.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H