Masyarakat Kasepuhan Citorek tersebat di lima desa; Citorek Tengah, Citorek Timur, Citorek Barat, Citorek Kidul, dan Citorek Sabrang. Adapun pusat kelembagaan adat masyarakat Kasepuhan Citorek berada di Desa Citorek Timur.
Di waktu tertentu kita bisa menyaksikan wisata budaya Festival Rengkong. Rengkong adalah alat pikul tradisional yang terbuat dari batang bambu untuk mengangkut padi. Ikatan pada rengkong terbuat dari serabut ijuk pohon aren. Tali dililitkan pada alat pikul bambu dan saat dipikul menghasilkan bunyi yang khas.
Budaya rengkong identik dengan budaya agraris. Rengkong kemudian diwarisi dan dikemas menjadi festival agar terus lestari dan diturunkan kepada generasi selanjutnya. Budaya rengkong merupakan bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah panen raya. Hasil panen mereka kemudian disimpan dalam leuit (tempat penyimpan padi) sebagai simbol bahwa mereka harus menjauhi keserakahan sekaligus menyiapkan kemungkinan untuk masa depan.
Festival rengkong di Desa Citorek
Berwisata ke Desa Citorek sangatlah memuaskan. Kita bisa mengunjungi berbagai tempat wisata lain seperti Wisata Alam Lereng Cibolang. Lokasinya yang masih perkampungan membuat pengunjung dimanjakan dengan udara yang segar. Tidak banyak polusi seperti kalau di perkotaan. Kalau menggirup udara dalam-dalam, seperti terasa ada mint-nya. Segar sekali udaranya.
Desa Wisata Ramah Berkendara dan Festival Kreatif Lokal 2022
Sektor pariwisata punya potensi tinggi untuk membangkitkan ekonomi bangsa. Karenanya PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. (Adira Finance) bersinergi dan berkolaborasi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) kembali menggelar Festival Kreatif Lokal (FKL) di beberapa tempat. Festival Kreatif Lokal 2022 merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Adira Finance untuk Indonesia di bawah pilar Sahabat Lokal yang fokus terhadap pengembangan pariwisata, budaya, kearifan lokal, dan pemberdayaan UMKM di Indonesia.
Ada lima desa yang terpilih sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara, salah satunya Desa Wisata Alamendah Kabupaten Bandung.
Direktur Marketing Adira Finance, Swandajani menjelaskan, terpilihnya Desa Alamendah sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara karena banyaknya potensi yang ada dapat dikembangkan ke arah lebih baik dan kriteria pendukung yang sudah memadai.Â
Misalnya infrastruktur seperti jalanan beraspal, penerangan lalu lintas, stasiun pengisian bahan bakar, dan bengkel otomotif; sumber daya manusia termasuk pelaku ekonomi kreatif, pengelola dan pemandu wisata; serta ekosistem pariwisata yaitu tempat wisata, akomodasi, ataupun fasilitas lainnya.