Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

eSport Sudah Diperhitungkan. Bagaimana agar Menjadi Hobi yang Menghasilkan?

16 Oktober 2021   22:05 Diperbarui: 17 Oktober 2021   09:57 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak bermain game (Sumber gambar : Pixabay)

Pekan Olahraga Nasional (PON XX) Papua selesai digelar. Beragam rekor dan sejarah baru ditorehkan pada gelaran olah raga yang dihelat di bumi Cendrawasih. Salah satunya adalah eksibisi eSport.

Eksibisi eSport PON XX Papua mempertandingkan tiga cabang gim, yaitu eFootball PES 2021, Mobile Legends, dan Free Fire.

Tidak semua daerah yang mengikuti pertandingan ini. Ada beberapa finalis yang berangkat ke Papua dan melakukan pertandingan. Finalis yang diberangkatkan ke Papua akan mendapatkan total hadiah Rp. 200 juta.

Dimasukkannya eSport sebagai salah satu cabang olah raga di gelaran PON XX Papua memberikan fakta bahwa eSport tidak lagi dianggap sebagai hiburan semata tapi eSport bisa dibilang sebagai salah satu cabang olah raga.

Mengapa eSport bisa disandingkan dengan cabang olah raga lainnya? Padahal eSport bukanlah olah raga yang tidak mengeluarkan keringat seperti olah raga lainnya?

Analoginya seperti main catur. Bukankah main catur juga tidak mengeluarkan keringat? Jadi wajar kalau eSport juga bisa dianggap sebagai sebuah cabang olah raga.

ESport bisa menjadi hal yang cerah prospeknya di masa depan. Apalagi dukungan teknologi yang semakin maju. Maka, eSport bisa menjadi skill yang mendatangkan kesuksesan. Bahkan bisa menjadi sebuah profesi.

Di dunia digital seperti sekarang ini banyak hal berubah. Termasuk dalam hal profesi atau cita-cita. Kalau dulu anak-anak ditanya tentang cita-citanya akan menjawab menjadi dokter, pegawai negeri, ilmuwan, dan lainnya.

Sekarang banyak jawabannya bukan itu saja. banyak anak-anak sekarang ini yang bercita-cita jadi conten creator, Youtuber, pegiat animasi, sukses di dunia film, dan lainnya.

Sejak di sekolah dasar mereka mengenal coding, sudah mainan robot, belajar animasi, dan lainnya. Hal yang zaman dulu tidak pernah dilakukan di sekolah. Orang tua harus menyadari bahwa dunia semakin berkembang. Tidak bisa menyamakan edukasi anak kita dengan kita dulu.

Ayah bunda, bukankah segala sesuatu kalau ditekuni akan menghasilkan? Hobi kalau semakin diasah akan semakin mahir?

Termasuk eSport tentunya. Main gim pun akan bisa sukses dan menghasilkan kalau diseriusi. Sepakat?

Mungkin ada kekhawatiran ayah bunda tentang game online. Salah satu kekhwatiran terbesar orang tua kalau anaknya main game adalah kecanduan.

Namun, bukankah itu tergantung orangnya? Saya rasa kalau waktunya diatur, bermain game tetaplah aman bagi anak.

Justru hal ini jadi kesempatan untuk melatih anak mengatur dirinya. Memberikan kesempatan anak untuk berlatih tentang manajemen waktu. Anak belajar mengatur waktunya. Kalau waktunya belajar ya belajar. Kalau waktunya main yang main.

Misalnya kalau kita mengizinkan anak kita main game online, anak dididik untuk bisa mengatur kapan waktu belajar main bahkan ibadah.

Kalau memang bisa diterapkan untuk hal ini baik sekali. Kemampuan mengatur waktu ini sangat diperlukan di berbagai bidang kehidupan. Sepakat?

Ayah bunda, main game itu banyak manfaatnya, lho. Ini dia beberapa manfaatnya.

  • meningkatkan kinerja otak,
  • meningkatkan daya ingat,
  • mengasah kemampuan pengambilan keputusan
  • meningkatkan fokus
  • belajar mengatur strategi
  • menghasilkan uang,
  • sebagai hiburan.

Nah, ayah bunda, bermain game tidak bisa dipandang dari sisi negatifnya saja. Banyak game yang juga bermanfaat baik untuk orang dewasa maupun untuk anak-anak. Setelah lelah seharian bekerja, kita memerlukan istirahat atau refreshing. Hal ini bisa juga dilakukan dengan bermain game.

Dalam bermain game sering kali kemenangan ditentukan dari kemampuan kita mengatur strategi. Mengatur strategi dalam game itu tidak mudah. Karena itu, orang yang mahir dalam game merupakan orang yang terlatih memiliki imajinasi serta strategi yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Mungkin salah satu keberatan orang tua adalah karena memang belum menunjukkan hasil dari main game-nya itu. Anak belum bisa menunjukkan prestasi atau belum menghasilkan dari hobinya itu.

Ayah bunda jangan buru-buru melarang hobi anak. Perlu dicek kembali apakah anak sudah melakukan hal yang benar tentang hobinya itu? Apakah anak sudah serius menekuni hobinya?

Salah satu keseriusan dalam menekuni hobi adalah dengan mengasahnya melalui pelatihan atau akademi. Ayah bunda masih mengikutkan anaknya pada LEAD.

LEAD (Limitless Esport Academy) adalah akademi yang memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia menjadi atlet eSport profesional yang akan berkiprah di kancah nasional bahkan internasional.

LEAD yang diluncurkan oleh IndiHome yang bakal menjadikan seorang gamer (player) menjadi professional player (pro-player) yang bermental atlet.

LEAD ini produk IndiHome. Sudah kenal kan ya sama Indihome? Layanan internet sebagai produk unggulan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) ini tentu punya reputasi yang terpercaya.

Dengan konsep athlete enablement, LEAD by IndiHome memberdayakan seorang gamer (player) yang semula bermain game sebatas hobi menjadi professional player (pro player) yang bermental atlet.

Bisa dibilang LEAD merupakan kaderisasi atlet eSport secara daring. Jadi sangat memungkinkan diikuti dari berbagai penjuru Indonesia. Lewat Akademi eSport ini kita berkesempatan Berlatih Tanpa Batas menjadi atlet eSport. Kesempatan emas banget, kan?

Nah, program ini bisa diikuti mulai 10 September - 22 Oktober 2021. Seluruh masyarakat Indonesia langsung dibina oleh para coach professional dari LEAD by IndiHome. Akademi ini menyediakan beragam Paket Gamer yang bisa dipilih untuk membuka peluang menjadi atlet eSport yang sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun