Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Nilai-nilai Pendidikan Keluarga dalam Novel "Pergi"

30 Agustus 2018   21:26 Diperbarui: 30 Agustus 2018   21:41 1769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu pula yang dilakukan Basyir. Meskipun dicap sebagai pengkhianat karena membunuh Tauke Besar, apa yang dilakukannya semata membalas dendam karena keluarganya dibunuh oleh Tauke Besar. Keluarga Basyir menjadi korban usaha perluasan wilayah Keluarga Tong pada masa kepemimpinan Tauke Besar. Kelak, ketika Tauke Besar sudah wafat, Basyir menjadi penyelamat Keluarga Tong dari serbuan pasukan Master Dragon.

b) Keteladanan Orang Tua

Anak cenderung melihat apa yang tampak pada orang tuanya. Hal ini tampak pada Bujang dan Rambang. Meskipun punya kemampuan dan potensi berkarir di bidang mana pun karena kecerdasannya, mereka lebih memilih meneruskan jalan hidup ayah mereka dengan menjadi tukang pukul. Ayah adalah teladan bagi anaknya. Maka berhati-hatilah para ayah dalam memilih pekerjaan, karena bisa jadi anak akan mengikuti.

c) Pentingnya menanamkan akhlak dalam keluarga. Sebab, jika sudah tertanam kuat, akan menjadi benteng yang melindungi diri dari godaan apapun. Mamaknya Bujang telah mengajarinya secara diam-diam ilmu agama. Maka, meskipun sudah berpuluh tahun hidup di keluarga Tong, Bujang tetap bisa menjaga perutnya dari alkohol, babi, dan semua makanan haram lainnya. Ini pula yang menyebabkan Bujang tidak mau menggunakan cara-cara yang 'tidak baik' pada masa dia memimpin Keluarga Tong.

Setelah berpuluh tahun tidak mengumandangkan azan pula, suara merdu azan Bujang tetaplah memukau. Salonga dibuat terperangah. Di bawah pimpinan Bujang, Keluarga Tong menjelma sebagai penguasa shadow economy yang 'paling baik'. Keluarga Tong tidak lagi berbisnis perjudian, minuman keras, obat-obatan terlarang, pencurian, penipuan, dan sebagainya. (Halaman 83).

Seorang anak yang telah tertanam akhlak dalam keluarga, dia dapat membawakan diri pada lingkungan apapun. Oleh karena itu, penanaman akhlak itu sangat penting sebagai pondasi karakter anak.

d) Keluarga adalah tempat terbaik untuk kembali. Basyir kembali untuk menyelamatkan keluarga yang telah membesarkannya. Diego telah mengakui Bujang sebagai adiknya. Tuanku Imam adalah muara tempat Bujang mendapatkan jawaban-jawaban atas pertanyaannya. Sehingga, patutlah bersyukur atas keluarga kita. Jaga keutuhannya dengan sekuat kemampuan.

Keluarga merupakan unit terkecil pembangun negara. Negara akan kuat jika dibentuk dari keluarga-keluarga yang kuat pula. Solusi tepat

memperbaiki negara kita adalah dengan membentuk keluarga yang mengedepankan nilai-nilai luhur dan menjunjung tinggi akhlak. Selamat memperjuangkan keluarga.

Judul                                     : Pergi

Penulis                                  : Tere Liye

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun