Apakah Indonesia punya guru inspiratif? Saya yakin punya. Bahkan jumlahnya banyak. Ada yang terekspos media, ada pula yang tetap menginspirasi ditengah sunyi. Menjadi guru inspiratif bukanlah hal mustahil. Dan tentu saja, kita berharap Indonesia memiliki lebih banyak lagi guru inspirati. Aamiin.
Kesabaran Seorang Guru
Tugas seorang guru adalah mengajar, melatih, dan mendidik. Mengajar artinya meneruskan atau mentransfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge). Melatih adalah mengembangkan keterampilan yang dimiliki siswa. Guru mengarahkan dan meningkatkan kemampuan siswa. Mendidik adalah menanamkan nilai-nilai hidup. ketiga hal ini tidak lepas dari fungsi seorang guru. Idealnya ketiga hal ini bisa dilakukan oleh setiap guru. Namun yang terpenting adalah guru bisa menjadi pendidik bagi siswa. Guru yang bisa menanamkan dan mewarnai karakter siswa.
Guru memiliki pekerjaan berat. Melawan paradigma tentang sekolah yang hanya untuk mendapatkan selembar ijazah sebagai bekal mencari kerja. Atau sekolah sebagai sebuah keterpaksaan karena program pemerintah 'Wajib Belajar'. Sehingga sekolah menjadi sebuah masa tunggu bagi anak-anak sebelum nantinya mereka bekerja mencari nafkah. Sebab ada juga orang tua yang menganggap sekolah hanya menghabiskan waktu dan biaya saja. Umumnya terjadi pada masyarakat kelas bawah.
Guru dihadapkan realita degradasi moral yang melanda generasi muda. Masalah sosial itu terjadi pada cara berbicara, berpakaian, dan bergaul mereka. Kata-kata vulgar menjadi biasa dalam percakapan langsung maupun di dunia maya. Ditambah gencarnya sosial media yang menyuguhkan beragam teladan yang tidak baik. Membuat mereka mau tidak mau terpapar dengan suguhan itu. Kemajuan teknologi menghadirkan budaya instan, materialistis, dan hedonis. Generasi muda kita diimingi kesenangan yang instan. Mengumbar hawa nafsu yang dapat merusak masa depan mereka. Maka tidak heran kita temui siswa yang lebih tertarik dengan HP, sepeda motor, jalan-jalan atau kongkow-kongkow ketimbang belajar. Di sekolah tidak betah. Inginnya cepat pulang.Â
Seorang guru harus mau ambil bagian dalam perbaikan moral generasi muda kita. Guru harus mau. Dengan bimbingan dan pembinaan generasi muda dengan sabar dan tekun. Utamakan memberikan keteladanan. Menampilkan sikap-sikap dan kebiasaan positif kepada mereka. Mungkin tidak cukup satu dua kali kita menegur atau mengarahkan. Namun dengan kesabaran, meskipun tidak sampai pada tujuan, usaha kita akan dinilai oleh Allah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI