kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri
berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas
Sekolah Berbasis Aset mengelola sumber daya yang dimiliki dengan cara :Fokus pada aset dan kekuatan, Membayangkan masa depan, Berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut., Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan, Merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan, Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan.
1. SINTESIS BERBAGAI MATERI
a. Modul 1.1 Refleksi Filosofi Ki Hajar Dewantara : Pemetaan potensi yang bisa disesuaikan untuk menuntun siswa sesuai kodratnya.
b. Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak : Kompetensi atau kemampuan untuk merefleksikan, membuat inovasi dan kreatifitas serta berkolaborasi dalam mendukung kesadaran pemimpin pembelajaran dalam melihat aset yang ada.
c. Modul 1.3 Visi Guru Penggerak : Konsep BAGJA dan 5D digunakan untuk memulai perencanaan dalam pengelolaan sumber daya.
d. Modul 1.4 Budaya Positif : Memetakan potensi / aset adalah salah satu cara berpikir positif dalam perencanaan pengembangan sumber daya.
e. Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi: Dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi, guru bisa memetakan minat dan kreatifitas siswa sebagai aset terbaik sekolah.
. Modul 2.2 Keterampilan Sosial dan Emosional : Kompetensi / kemampuan guru dalam keterampilan sosial dan emosional dalam memaksimalkan pembinaan siswa sebagai aset sekolah.
g. Modul 2.3 Coaching: Teknink, prinsip, dan langkah-langkah coaching bisa dilakukan guru untuk menggali kemampuan dan kemandirian coachee sebagai aset sekolah, dalam menyelesaikan permasalahannya.